Seputarforex.com - Sterling melonjak hampir setengah sen terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Rabu (25/Okt) sore ini, setelah data ekonomi Inggris menunjukkan bahwa pertumbuhan negara tersebut melaju di atas ekspektasi pada kuartal ketiga. Tak hanya terhadap Dolar AS, penguatan Sterling juga tampak terhadap Euro. Kuatnya GDP Inggris kali ini kian memantapkan sinyal kenaikan suku bunga Bank Sentral Inggris (BoE) minggu depan.
Di kuartal ketiga tahun ini, GDP Inggris naik 0.4 persen, lebih tinggi daripada kenaikan 0.3 persen yang diekspektasikan oleh para analis, demikian menurut Biro Statistik ONS.
Menguatnya sektor jasa menjadi kontributor utama bagi pertumbuhan pesat ekonomi Inggris. Jasa pemrograman komputer, perdagangan motor, dan perdagangan ritel merupakan sektor yang membukukan peningkatan paling siginifikan, menutup penurunan akibat kontraksi dalam industri konstruksi selama dua kuartal berturut-turut.
"Produksi industri tampil merefleksikan penguatan yang sudah ditunjukkan oleh survei selama ini, dimana kenaikan kuartalannya mencapai 1.0 persen," kata Paul Hollingsworth, ekonom senior di Capital Economics.
"Sementara itu, meskipun real pay saat ini sedang tergencet, pertumbuhan kuartalan atas sektor jasa masih stabil di kisaran 0.4 persen. Angka dalam kuartal ketiga masih menempatkan perekonomian Inggris dalam jalur pertumbuhan 1.6 persen tahun ini."
BoE Diekspektasikan Kuat Akan Segera Menaikkan Tingkat Suku Bunga
GBP/USD akhirnya membalas loss terhadap Dolar AS dengan kenaikan 0.24 persen ke angka 1.3161 setelah laporan GDP Inggris dirilis. Sedangkan, EUR/GBP yang tadinya menjulang, tertekan turun dengan penambahan kekuatan Pound sebanyak 0.15 persen dan membuat pair tersebut diperdagangkan di angka 0.8920.
Pada bulan September lalu, Bank Sentral Inggris (BoE) menyatakan bahwa mereka akan memulai penarikan stimulus dalam beberapa bulan ke depan apabila perekonomian Inggris berjalan konsisten dengan pertumbuhan. Oleh sebab itu, data pada hari ini makin memperkuat ekspektasi pasar bahwa BoE akan menaikkan suku bunganya dalam rapat kebijakan minggu depan.
