EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,125.62   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Masih Di Level Tinggi, Pasar Tunggu The Fed

Penulis

Setelah pasar diguncang oleh gejolak politik Gedung Putih, fokus sebagian besar pelaku pasar saat ini adalah pada pengumuman suku bunga dan pernyataan FOMC.

Seputarforex.com- Logam mulia emas gagal melanjutkan kenaikannya sejalan dengan kurs Dolar yang berusaha untuk rebound setelah penurunan tajam pada pekan lalu. Harga emas di sesi Asia pada hari Selasa (25/07) ini terpantau sedikit melandai, namun masih diperdagangkan di kisaran level tertingginya.

Harga Emas Masih Di Level Tinggi, Pasar Tunggu The Fed


Kenaikan Emas Terbatas Karena Kurs Dolar Merangkak Naik

Saat berita ini ditulis, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember pada Comex New York Mercantile Exchange flat di level harga 1,261 Dolar AS per troy ons dan harga emas spot XAU/USD berada di kisaran level harga 1,255 Dolar AS. Harga emas batangan pecahan 1 gram bersertifikat Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk turun ke level Rp 593,000 dan harga buy back ke level harga Rp 529,000.

Sedangkan indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Greenback terhadap beberapa mata uang mayor lainnya, terpantau bangkit dari keterpurukan. Kondisi ini terjadi sejalan dengan meningkatnya yield obligasi AS dan para investor yang menunggu hasil pertemuan bank sentral serta indikasi tertentu tentang proyeksi kenaikan suku bunga AS oleh Federal Reserve.

Greenback tersokong pula oleh rilis data ekonomi AS yang positif di atas ekspektasi para pelaku pasar. Data PMI Manufaktur bulan Juli menguat dari sebelumnya 52 menjadi 53.2 dan PMI Jasa solid di level 54.2.

Prediksi Harga Emas Menurut Para Analis

"Harga emas sedang mengambil napas setelah mendaki selama beberapa hari ini", ujar Colin Cieszynski, Kepala Analis di CMC Markets. Seperti yang sudah diberitakan, harga emas telah meningkat dalam enam sesi berturut-turut. Menurut Colin, mata uang Dolar selama sesi perdagangan kemarin sedang berusaha menstabilkan harga karena tidak ada rilis data atau berita penting.

Harga emas selama sepekan lalu telah mengalami kenaikan sebesar dua persen karena ketakutan sebagian pelaku pasar tentang gejolak di Gedung Putih gara-gara Donald Trump. Namun, pada minggu ini, perhatian para pelaku pasar akan ke pertemuan FOMC. Colin Cieszynski berpendapat, pergerakan harga emas dan Dolar AS akan cenderung seperti saat ini sampai dengan pengumuman tingkat suku bunga AS dan pernyataan FOMC pada hari Kamis dini hari nanti.

Menurut Kepala Analis TS Lombard, Steven Blitz, "Pasar tidak memperkirakan petinggi Federal Reserve akan mengungkapkan arah dan pandangan kebijakan moneter yang baru. Pelaku pasar memprediksi the Fed bisa jadi menyampaikan pernyataan terkait dengan bagaimana rilis data ekonomi AS terakhir mempengaruhi pandangan bank sentral saat ini".

Federal Reserve kemungkinan besar masih tetap merencanakan pengurangan besaran neraca keuangannya. Untuk itu, para investor berharap dalam pekan ini mereka akan mengetahui kapan bank sentral AS melakukan kebijakan tersebut.

279681
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.