Seputarforex.com - Harga emas naik menyusul penguatan Yen pada sesi perdagangan Kamis (09/Agustus) hari ini. Data inflasi produsen AS menunjukkan hasil di bawah ekspektasi, sehingga melemahkan Dolar AS malam ini. Selain itu, meningkatnya ketegangan politik global yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah AS juga menjadi penyangga harga emas.
Harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember di Comex New York, naik 0.18 persen ke harga $1,223.20 per troy ons. Sedangkan grafik XAU/USD di time frame H4 berikut ini masih menunjukkan harga emas yang berada di level tinggi harian sejak kemarin:
Inflasi Produsen AS Di Bawah Ekspektasi
PPI AS dalam basis month-on-month (MoM) tercatat stagnan 0.0 persen, di bawah ekspektasi kenaikan ke 0.3 persen. Sementara itu, Core PPI AS naik 0.1 persen dalam basis MoM, juga lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 0.3 persen.
Data inflasi produsen yang di bawah ekspektasi, menimbulkan spekulasi di kalangan para pelaku pasar bahwa Federal Reserve AS bisa memperlambat kenaikan suku bunganya di sisa tahun ini. Oleh karena itulah, Dolar AS pun melemah. Setiap kali Greenback melemah dalam kaitannya dengan isu Rate Hike The Fed, maka emas akan mengambil sedikit celah untuk mendulang kenaikan harga,
Meningkatnya Gejolak Geopolitik Global
Semenjak Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS, kondisi politik global mengalami pasang surut. Isu global terbaru adalah tentang sanksi AS terhadap Rusia, Turki, dan Iran.
Terhadap Iran, AS akan secara khusus memblokir sektor petroleum Iran mulai November tahun ini, dengan tujuan membabat habis ekspor minyak negara tersebut. Dampaknya, status Iran sebagai produsen minyak terbesar ke tiga diantara negara-negara OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) akan terancam. Sementara itu, AS juga mengenakan sanksi terhadap Rusia dan Turki di waktu yang hampir bersamaan.
Meskipun tidak menaikkan harga emas, isu-isu geopolitik semacam ini setidaknya membuat harga emas tak akan turun terlalu tajam. Bagaimanapun juga, emas memiliki fungsi sebagai aset safe haven yang menjadi pilihan para investor saat minat risiko tengah meredup.