Advertisement

iklan

Yen Jepang melemah terhadap USD di tengah berkurangnya sentimen penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret dan perubahan kebijakan BoJ, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD pulih dari beberapa penurunan di dekat level 1.2550 menjelang data ketenagakerjaan Inggris dan CPI AS, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level positif sekitar 1.0770, data CPI AS diawasi, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   XAU/USD bertahan di atas level $2,000, investor menunggu data CPI AS, 12 jam lalu, #Emas Teknikal   |   TikTok resmi investasikan lebih dari Rp23.38 triliun di GOTO Group, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Diprediksikan menguat, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mungkin akan tembus Rp130 persaham hari ini, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Hingga kuartal III, Wika Beton (WTON) catat kontrak baru senilai Rp5.1 triliun atau 59.77% dari target Rp8.65 triliun, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke level 7,147.39 pada awal perdagangan hari ini, 14 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

STRATEGI YANG DIGUNAKAN : DIVERGENCE

Hello guys! Saya ingin cerita sedikit tentang strategi yang saya gunakan dalam trading sehari-hari. Sebagai day trader, saya menggunakan chart M15 dan H1, membuka dan menutup posisi di hari yang sama. Hanya kadang-kadang saja saya membiarkan posisi terbuka sampai hari berikutnya.
Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Saya bukan trader yang mengikuti trend. Orang mengatakan bahwa mengikuti trend adalah satu-satunya cara untuk menghasilkan laba dalam trading forex. Tapi saya tidak setuju. Jika trading forex semudah itu, kenapa begitu banyak orang malah rugi? Maka saya mencari tahu tentang counter-trend trading, yang pada dasarnya adalah kebalikan dari mengikuti trend. Saya tahu, kedengarannya aneh, tapi saya tidak mau melakukan apa yang sudah dilakukan 90% trader lain. Saya ingin melakukan sesuatu yang berbeda. Kemudian saya menemukan DIVERGENCE.


Apa itu divergen?

Divergen dalam trading forex adalah perbedaan antara pola-pola indikator dan harga. Ada dua tipe divergen: bullish dan bearish. Biasanya kita bisa menemukan divergen bullish saat pasar bergerak dekat level rendah, sedangkan divergen bearish bisa ditemukan saat pasar bergerak dekat level tinggi.


Tools yang digunakan

Saya menggunakan MACD (12,26,1) dan Stochastic (20,3,3) untuk mendeteksi divergen. Indikator lain seperti RSI dan CCI yang sama-sama bisa mendeteksi divergen.

Pasar bergerak secara simultan dalam berbagai timeframe; sehingga hanya menggunakan satu timeframe saja tidak cukup, misalnya hanya menggunakan timeframe M5. Kita juga harus bisa melihat gambaran yang lebih besar, dan inilah perlunya untuk sering memeriksa timeframe yang lain.


Pengertian Divergen Bullish

Divergen Bullish terjadi saat harga membuat level rendah baru disaat harga sudah rendah, tapi disaat yang bersamaan, indikator menunjukkan posisi support baru di level yang lebih tinggi. Divergen Bullish bisa dilihat dalam contoh berikut ini:



Sebagaimana ditunjukkan oleh chart diatas, pergerakan harga membentu level rendah baru saat harga sudah rendah (titik A ke B), tetapi disaat yang bersamaan, indikator membentuk titik support baru yang posisinya lebih tinggi daripada support sebelumnya (titik 1 dan 2, 3 dan 4). Divergen bullish menunjukkan bahwa harga kemungkinan besar akan bergerak ke atas.


Pengertian Divergen Bearish

Divergen Bearish adalah kebalikan Divergen Bullish. Divergen Bearish terjadi saat harga membentuk level tinggi baru saat harga sudah tinggi, tetapi disaat yang bersamaan, indikator menunjukkan posisi resisten baru yang justru lebih rendah. Lihat contoh dibawah ini:



Anda bisa lihat bahwa pada titik A dan B, harga membentuk level tinggi baru saat harga sudah tinggi, tetapi indikator-indikator dibawahnya malah bergerak lebih rendah. Divergen Bearish menunjukkan bahwa harga kemungkinan besar akan bergerak ke bawah.


Bagaimana cara trading dengan Divergen

Sebagaimana telah saya jelaskan sebelumnya, menggunakan satu timeframe saja tidak cukup. Jadi, periksalah timeframe yang lebih besar untuk meyakinkan bahwa memang telah terjadi divergen. Caranya, pertama-tama Anda harus menemukan divergen dulu. Katakanlah Anda menemukan Divergen pada chart H1 seperti dibawah ini:



Chart diatas adalah chart EURUSD H1 saat terjadi Divergen Bullish. Setelah Anda menemukan divergen itu, bukalah timeframe yang lebih rendah, misalkan chart M15.



Pada chart M15 diatas, nampak Divergen Bullish juga. Ketika kita menemukan dua Divergen Bullish seperti ini, baik di chart H1 maupun M15, berarti ada sinyal yang kuat. Bukalah posisi pada simpangan Stochastic (Stochatic Crossover) sebagaimana ditunjukkan oleh titik 1. Tempatkan stop loss dekat support, dan target profit pada resisten terdekat. Mari kita lihat lagi:



Sebagaimana bisa Anda lihat, target profit tercapai dengan sukses dalam hari yang sama. Mari kita lihat contoh lainnya dibawah ini:



Pada chart EURUSD H1 diatas ada Divergen Bearish. Sebagaimana yang telah saya jelaskan, setelah menemukan Divergen pada H1, tengoklah timeframe yang lebih rendah, chart M15.



Jelas sekali pada chart tersebut bahwa ada Divergen Bearish juga di chart M15. Buka posisi pada Stochastic crossover seperti ditunjukkan oleh titik 1. Tempatkan stop loss dekat resisten dan target profit dekat garis support.



Target profit tercapai, menang lagi!
Itu saja yang perlu Anda ketahui tentang cara trading dengan divergen. Trading menggunakan divergen itu sangat mudah dan efektif!
Keep it simple and happy trading!

Rico FY




Permadi

Saya suka pak tenik bapak.sangat membantu