EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 23 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 23 jam lalu, #Saham AS

Mata Uang Yang Diprediksi Melemah Di Tahun 2014

Penulis

Kotecha meramalkan Dolar AS akan menguat terhadap hampir semua mata uang mayor serta mata uang negara berkembang. Pertanyaan terbesar nantinya adalah mata uang mana saja yang akan paling menderita akibat penguatan Dolar AS tersebut. Berikut ini adalah mata uang-mata uang yang diprediksi Kotecha dan beberapa analis ekonomi lainnya, akan melemah akibat unggulnya mata uang AS.

Ketuk palu Bernanke yang telah memutuskan untuk tapering program pembelian aset bulanan sebanyak $10 M pada tanggal 17 Desember lalu akhirnya menjawab ekspektasi publik ekonomi dan dengan segera mengulang-alik beberapa mata uang dunia. Dan menurut para ahli ekonomi, keadaan ini belum akan segera berakhir.

Kepala Riset Pasar Global Asia dari Credit Agricole Bank, Mitul Kotecha, mengatakan bahwa yield AS masih lebih tinggi dan pertumbuhannya masih relatif cemerlang. Selain itu, aliran modal yang lebih tinggi kembali masuk ke negara perekonomian terbesar dunia ini sehingga akan terus mendorong performa Dolar AS di tahun 2014.

Kotecha meramalkan Dolar AS akan menguat terhadap hampir semua mata uang mayor serta mata uang negara berkembang. Pertanyaan terbesar nantinya adalah mata uang mana saja yang akan paling menderita akibat penguatan Dolar AS tersebut. Berikut ini adalah mata uang-mata uang yang diprediksi Kotecha dan beberapa analis ekonomi lainnya, yang dilansir oleh CNBC, akan melemah akibat unggulnya mata uang AS.

Pasar Forex

1. Yen
Mata uang Negeri Sakura tersebut tercatat telah tumbang 20 persen terhadap Dolar AS tahun ini. Dan tahun 2014 nampaknya akan menjad tahun yang sulit bagi Yen. Dolar-Yen diperkirakan akan mencapai angka 115 di akhir tahun 2014 nanti. Kelemahan Yen telah menjadi topik yang paling dibicarakan sepanjang tahun 2013 berkenaan dengan kebijakan Jepang yang mulai merancang kembali program pelonggaran stimulus besar-besaran untuk merombak perekonomian negara.

2. Euro
Mata uang bersama 17 negara Uni Eropa ini tercatat menguat sebanyak 3.7 persen terhadap Dolar di tahun 2013 ini. Dan diperkirakan, tahun depan Euro akan melemah akibat menguatnya Dolar AS. Support yang selama ini telah dipegang oleh Euro mungkin akan mulai memudar pada tahun depan, dan berpotensi menjungkalkan EUR/USD ke posisi 1.28 di akhir tahun 2014. Para analis ekonomi lain selain Kotecha juga banyak yang memprediksikan bahwa mata uang yang beberapa bulan belakangan ini berjaya akibat ekspektasi berakhirnya resesi di negara-negara berkembang Eropa, juga akan meredup.

Analis dari Westpac Bank salah satunya, memperkirakan bahwa momentum pertumbuhan zona Euro akan terhalang oleh cerahnya ekonomi AS pada kuartal pertama 2014 nanti, sehingga memungkinkan untuk memaksa ECB untuk kembali merombak kebijakan moneternya seiring dengan dimulainya tapering oleh The Fed.

3. Mata Uang Negara Berkembang
Chris Weston, Kepala Ahli Strategi Pasar IG Markets, juga mengamini prakiraan para analis lain tentang melemahnya Euro pada tahun 2014. Selain memprediksi performa Euro, Weston juga memperkirakan bahwa mata uang negara-negara berkembang pun akan mengalami tekanan akibat menguatnya Dolar AS.

Jika dilihat dari aliran modal keluar dan kerentanan eksternalnya, maka Rupee India, Rupiah Indonesia, Lira Turki, Rand Afrika Selatan, dan Real Brazil akan menjadi mata uang yang paling tertindas di tahun 2014. Meski demikian, Weston tak melihat adanya potensi tekanan yang ekstrim terhadap mata uang-mata uang negara berkembang tersebut mengingat bahwa isu likuidasi telah mereda.

Selain itu, pada tahun 2014, Weston memperkirakan bahwa mata uang negara Asia Timur seperti Yuan Cina dan Dolar Taiwan, akan menunjukkan performa yang baik karene ekonomi negara-negara tersebut memiliki posisi neraca berjalan yang cukup kuat dan cadangan devisa yang besar.

155403

SFTeam merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk menghadirkan liputan akurat dan bermanfaat bagi pembaca. Cakupan bahasan menyeluruh hingga menjangkau fundamental, teknikal, dan berbagai aspek trading forex lainnya.