EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 4 jam lalu, #Saham AS

Menteri Brexit David Davis Mundur, GBP/USD Jatuh Sesaat

Penulis

Walaupun pengunduran diri Menteri Brexit David Davis merupakan goncangan bagi pemerintahan PM May, tetapi pasar memandang hal tersebut positif bagi Poundsterling.

Seputarforex.com - Menteri Brexit Inggris, Davis Davis, dikabarkan mengundurkan diri dari pemerintahan Theresa May, Senin (09/Juli) pagi tadi. Hal itu terjadi 48 jam setelah PM Theresa May memutuskan untuk beralih rencana menggunakan strategi soft-Brexit. Davis mundur karena dirinya tak setuju dengan implementasi strategi tersebut. Poundsterling sempat jatuh beberapa saat setelah pengumuman tersebut, tapi kemudian naik kembali dalam laju terbatas.

 

david-davis

 

Puncak Konflik Antara Davis Dan May

Pengunduran diri Davis merupakan ujian besar bagi PM Theresa May, karena ia termasuk salah seorang pemegang tanggung jawab penting dalam negosiasi Brexit, dan telah memimpin sejumlah negosiasi dengan Uni Eropa.

Sebelum pengunduran ini, May diketahui sudah sering mengesampingkan Davis dalam beberapa bulan terakhir. Davis mulai tak dilibatkan dalam beberapa event penting negosiasi Brexit, sampai akhirnya strategi Brexit baru May diumumkan.


Konflik memuncak saat Davis mengkritisi rencana bea cukai baru yang disusun oleh Olly Robins, yang juga pejabat penting urusan Brexit dalam pemerintahan May. Davis menilai bahwa rencana itu terlalu kompleks dan memperingatkan agar jangan membawanya dulu ke meja perundingan dengan Uni Eropa di Brussels. Akan tetapi, pendapat Davis justru ditolak mentah-mentah oleh May.


Itulah yang dianggap sebagai penghinaan oleh Davis. Pria berusia 69 tahun yang telah dipercaya sebagai salah satu ujung tombak dalam negosiasi Brexit sejak tahun 2016 tersebut, mengakhiri karir politiknya dengan kekecewaan. Terlebih lagi, perlahan-lahan perannya mulai digeser oleh Robbins.

Davis ternyata bukan satu-satunya Menteri Brexit yang mundur. Menurut laporan Financial Times, Steve Baker dan Suella Braverman, yang menjabat posisi serupa dengan Davis, ikut menanggalkan jabatan masing-masing sebagai bentuk protes akan rencana strategi Brexit May yang melunak.

 

Poundsterling Menguat Kembali Karena Wacana Soft-Brexit

Poundsterling memang sempat jatuh terhadap Dolar AS di awal sesi perdagangan hari ini, beberapa saat setelah Davis diberitakan mundur. GBP/USD turun dari angka 1.3317 ke 1.3285 pagi tadi. Namun, ketika pasar London mulai dibuka siang ini, Cable kembali naik meski hanya dalam porsi yang terbatas. Hal itu disebabkan karena pasar lebih fokus pada kebijakan baru May yang akan berubah menjadi "soft-Brexit". Saat berita ini ditulis, GBP/USD diperdagangkan pada 1.3309.

 

gbpusd

 

Menurut Sue Trinh dari RBC Capital Markets, Pound mengawali pekan ini sebagai Big Mover. Perubahan metode pendekatan May dipandang sebagai hal yang positif untuk membeli Pound saat ini. Ke depan, pergerakan Pound akan dipengaruhi oleh pernyataan-pernyataan May tentang Brexit, serta perkembangan hubungan May dengan Partai Konservatif yang kurang optimis akan keberhasilannya menangani Brexit.

284338
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.