EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,118.30   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 23 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 23 jam lalu, #Saham AS

NZD/USD Turun Drastis Pasca Laporan Kepercayaan Bisnis ANZ

Penulis

Survei ANZ pada bulan Juni menunjukkan, 39 persen perusahaan di New Zealand pesimistis akan pertumbuhan dalam 12 bulan ke depan. NZD/USD jeblok setelah kabar itu dirilis.

Seputarforex.com - Dolar New Zealand jatuh ke level terendah di tahun 2018, pada Rabu (27/Juni) pagi ini. Hal itu disebabkan oleh merosotnya Indeks Kepercayaan Bisnis New Zealand yang mengindikasikan perlambatan pertumbuhan. Selain itu, kebijakan dagang Trump yang masih menjadi sorotan utama di panggung perdagangan global turut berkontribusi menekan NZD.

 

dolar-new-zealand

 

NZD/USD jatuh sebanyak 0.6 persen ke posisi 0.6820, level terendah sejak bulan Desember. Mata uang berjuluk Kiwi tersebut sebetulnya sudah menunjukkan penurunan sejak awal pekan ini. Tadi malam saja, NZD/USD jeblok ke dari 0.6892 ke 0.6850.

 

Pesimisme Meningkat, Outlook Aktivitas Bisnis Melempem

Penurunan tajam NZD/USD terbentuk setelah ANZ melaporkan hasil survei Kepercayaan Bisnis pada bulan Juni. Sekitar 39 persen perusahaan yang disurvei berpandangan pesimistis akan pertumbuhan 12 bulan ke depan. Level tersebut meningkat dari bulan sebelumnya, yang mencatatkan persentase pesimisme sebesar 27.2 persen.

Di samping itu, Outlook Aktivitas Bisnis untuk bulan Juni juga lebih rendah daripada bulan sebelumnya, yakni di posisi 9.4 persen dari 13.6 persen. Hal ini mengimplikasikan bahwa bisnis New Zealand akan menghadapi perlambatan lagi, dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi New Zealand secara keseluruhan.

Ekonom Senior ANZ, Liz Kendall mengatakan:


"Indikator GDP Gabungan kami mengombinasikan ekspektasi dan intensi bisnis dengan kepercayaan konsumen. Ini masih berekspansi (berkat kuatnya kepercayaan konsumen), tetapi menunjukkan juga kemungkinan akan melambatnya perekonomian dalam beberapa bulan ke depan, meskipun ada dukungan dari stimulus fiskal dan tingginya harga komoditas."


 

Turut Dibebani Kebijakan Dagang Trump

Meski pasar memandang kondisi penurunan kepercayaan bisnis sebagai alasan untuk menjual Dolar New Zealand, tapi penyebab melemahnya sentimen terhadap Kiwi juga dipengaruhi oleh kebijakan proteksi dagang Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Trump naik pitam begitu mendengar rencana produsen motor kenamaan, Harley Davidson, yang ingin memindahkan produksinya ke luar AS. Ditambah lagi, aturan tarif impor baru untuk mobil-mobil impor Eropa sudah hampir matang.

Situasi ini tidak menguntungkan bagi mata uang komoditas termasuk Dolar New Zealand. "Kabar utama tentang perang dagang masih jadi fokus, tetapi pasar sedang tidak ingin untuk memasang harga pada kabar buruk dalam situasi kali ini," tulis senior market strategist Bank of New Zealand, Jason Wong, yang dikutip oleh New Zealan Herald. "NZD melemah terhadap seluruh mata uang mayor, walaupun (laju) penurunannya sedang."

284137
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.