EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,125.62   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 jam lalu, #Saham AS

Pengangguran Di AS Turun, Greenback Goncang Investor

Penulis

Laporan Initial Jobless Claims AS sesi kedua bulan Juli ini turun dengan signifikan, berada di jumlah 255 ribu atau mengalami penurunan dari periode sebelumnya yang mencapai 281 ribu orang.

Laporan Initial Jobless Claims AS sesi kedua bulan Juli ini turun dengan signifikan, berada di jumlah 255 ribu atau mengalami penurunan dari periode sebelumnya yang mencapai 281 ribu orang. Baru-baru ini, survei ini menjadi tolok ukur penting dikarenakan data-data ketenagakerjaan sedang dalam pengamatan The Fed untuk dijadikan dasar perubahan suku bunga.

Pengangguran Di AS Turun, Greenback Goncang


Harapan semakin kuat

Penurunan angka pengangguran di Amerika Serikat telah mencatatkan rekor baru dengan menembus data terendah selama tujuh tahun atau tercatat sekitar 5.3 persen. Pada momentum awal bulan ini, Nonfarm Payroll mencatatkan tambahan pekerjaan bagi sebanyak 223 ribu orang.

Fakta menggembirakan ini diapresiasi positif oleh salah seorang petinggi industri otomotif besar di AS. Kurt McNeil dari GM menyampaikan, peningkatan pendapatan yang berkaitan dengan peningkatan penjualan dan otomatis juga didukung oleh peningkatan kapasitas produksi, dan tentu saja itu dapat terjadi jika dilakukan penambahan tenaga kerja.

“Kami merasakan kondisi selama awal tahun sampai dengan pertengahan menjadi periode yang terbaik jika dibandingkan selama beberapa tahun belakangan. Masyarakat nampaknya semakin percaya dengan arah perbaikan dan pertumbuhan perekonomian”, demikian petinggi tersebut mengutarakan kepada Bloomberg.com.

Namun demikian, masih juga terdapat keraguan tentang arah tren pertumbuhan. Angka pengangguran memang semakin menunjukkan tren menurun, tetapi analis dari foxbussines.com menyampaikan suatu analisa dari perspektif yang sedikit berbeda. Mereka menganggap bahwa penurunan itu akibat dari para pengangguran yang sudah berhenti mencari kerja. Sebagai pendukung analisa ini adalah dengan munculnya data bahwa proporsi orang yang bekerja dan mencari pekerjaan turun ke titik terendah dalam tiga puluh delapan tahun terakhir ini.

Belum lagi dengan terdapatnya fakta bahwa rata-rata kenaikan tingkat upah per jam masih berkisar di angka 2 persen, yang tentu saja menjadi pekerjaan rumah besar bagi perekonomian AS. Sebagai patokan untuk sebuah perekonomian yang solid adalah jika tingkat upah rata-rata menunjukkan kenaikan sebesar 3.5 persen. Dari sektor penjualan eceran juga masih terdapat nuansa pesimisme dengan menurunnya penerimaan, dimana ini tentu saja semakin menjadi indikasi yang nyata bahwa rakyat AS sebenarnya masih enggan untuk membelanjakan pendapatannya.


Greenback menggoncang investor

Sampai dengan berita ini dirilis hari ini, nampak rata-rata pasangan mata uang utama mengalami pergolakan yang cukup hebat. Aussie, Yen dan Sterling sempat menunjukkan tajinya terhadap Greenback. Terutama Sterling dibuka menguat dan sampai dengan pasar Eropa dibuka sempat melenting ke level 1.5650 atau lebih dari 0.35 persen. Namun sesudah itu Sterling harus mau juga ditarik turun dengan proporsi yang sama.

240468
Penulis

Kukuh Raharjo aktif sebagai penulis berita dan artikel di Seputarforex.com sejak tahun 2014 serta aktif juga sebagai freelance di dunia social media promotion. Sambil masih bertrading forex online, Kukuh Raharjo juga menggeluti dunia blogging dengan posisinya sebagai pengisi konten lepas.