Seputarforex.com - Dolar AS melompat di sesi perdagangan Rabu (01/Mar) hari ini karena ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat makin terkipas. Terlebih lagi, pidato Presiden AS Donald Trump di hadapan Kongres lagi-lagi tak memberikan detail program kebijakan ekonominya.
Hingga berita ini ditulis, Dolar AS masih melanggengkan perolehannya terhadap Yen Jepang. USD/JPY diperdagangkan di angka 113.43. Pair tersebut naik 0.35 persen dari level pada sesi Amerika sebelumnya. Sedangkan Euro, sedikit menurun terhadap Dolar AS dengan EUR/USD di angka 1.0556 dari high 1.0610 di sesi sebelumnya. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor, naik 0.1 persen di angka 101.45.
Janji-Janji Tanpa Rinci
Pidato Trump yang ditunggu-tunggu, rupanya tak sesuai ekspektasi. Presiden AS kontroversial tersebut hanya menyatakan akan membuka pintu selebar-lebarnya untuk memperbaiki sistem imigrasi AS dan meyakinkan publik bahwa pihaknya akan berusaha sekuat tenaga demi meringankan pajak untuk kelas menengah. Sayangnya, tak ada rincian yang menyertai janji-janji tersebut.
"Tak disebutkan berapa ukuran pemotongan pajak dan kapan akan dilaksanakan. Pun demikian dengan anggaran belanja fiskal, nihil informasi baru mengenai peningkatan stimulus. Ia (Trump) hanya mengulang apa yang pernah ia katakan sebelumnya," kata Daisuke Uno, Kepala Ahli Strategi di Sumitomo Mitsui Bank, yang dikutip oleh Reuters. "Jadi, Dolar seharusnya terjual karena kekecewaan, tetapi realitanya, rentetan komentar dari para pejabat The Fed pagi tadi justru lebih ditanggapi," tambahnya.
Sebelum Trump mengutarakan pidatonya, Dolar AS udah naik karena pernyataan para pejabat The Fed. Salah satunya adalah Gubernur The Fed untuk wilayah New York, William Dudley, yang menyebut bahwa pengetatan kebijakan moneter kian menarik.
