Kepercayaan bisnis Australia (business confidence) yang dilaporkan oleh NAB, melonjak pada hari Selasa (12/04) pagi ini dan survei untuk mengukur sektor ketenagakerjaan juga ikut melejit menuju level tertinggi lima tahun. Kondisi ini mensinyalkan kesehatan pasar tenaga kerja dan mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga. Menyusul laporan ini, mata uang Australia pun melompat.
Indeks Kepercayaan Bisnis Australia naik dari +3 ke +6 poin pada bulan Maret, sementara itu kondisi bisnis melonjak dari +8 ke +12 poin, level tertinggi sejak awal 2008, merefleksikan kondisi bisnis di atas rata-rata di hampir semua industri, demikian menurut survei bulanan yang dilakukan oleh National Australian Bank. Sementara itu, indeks ketenagakerjaan menurut survei bisnis NAB juga, meningkat dari +1 menuju +5 poin menjelang laporan resmi dari Biro Statistik Australia tentang ketenagakerjaan minggu ini.
Mantapnya Perekonomian Australia
"Kenaikan kondisi bisnis ke level-level ini tidak hanya menunjukkan bahwa Australia bisa bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global, namun juga menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi dalam sektor non pertambangan terbukti maju bulan ini," kata Alan Oster, Kepala Ekonom NAB.
"Indeks ketenagakerjaaan tampak memberikan semangat bagi penguatan pasar tenga kerja, didukung juga oleh pemulihan secara luas yang terjadi dalam spot-spot permasalahan sebelumnya termasuk di sektor manufaktur." lanjut Oster.
Ia menambahkan bahwa Survei Bisnis ini mendukung pandangannya yang memperkirakan bahwa kebijakan moneter akan tetap dipertahankan untuk waktu yang lebih lama walaupun Bank Sentral Australia (RBA) baru-baru ini menyatakan, sektor non pertambangan menunjukkan sinyal lemah, inflasi menurun, dan penguatan dolar Australia, dimana masalah-malah semacam itu bisa dijadikan alasan yang cukup untuk memotong suku bunga.
AUD/USD tergenjot naik pasca laporan ini menuju angka 0.7624 dari sebelumnya di posisi 0.7596 sebelum survei dirilis. AUD/USD terakhir diperdagangan di kisaran 0.7617. Dolar Australia sudah menghimpun kenaikan sebanyak lebih dari 10 persen sejak pertengahan Januari lalu.