EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,306.88/oz   |   Silver 26.81/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 29 detik lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 1 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 1 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 6 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Ambil Napas Setelah Naik Daun, Inflasi AS Cerah

Penulis

Dolar AS mundur mengambil napas pada Jumat (21/11) pagi ini meskipun gairah pasar terhadap mata uang AS tersebut masih bullish akibat cerahnya laporan-laporan ekonomi AS. Penyebabnya adalah Dolar yang terus melaju pesat terhadap Yen sehingga mengundang aksi ambil untung.

Dolar AS mundur mengambil napas pada Jumat (21/11) pagi ini meskipun gairah pasar terhadap mata uang AS tersebut masih bullish akibat cerahnya laporan-laporan ekonomi AS. Penyebabnya adalah Dolar yang terus melaju pesat terhadap Yen sehingga mengundang aksi ambil untung. Dolar menghuni posisi 118.21 Yen setelah memuncaki posisi 118.96, level tertinggi tujuh tahun. Sedangkan Euro lepas ke posisi 148.17 dari puncak di kisaran 149.12.

dolar_nyala
Semenjak Bank Sentral Jepang (BOJ) membuat keputusan mengejutkan untuk menambah stimulus beberapa waktu lalu, Yen terus melemah terhadap Dolar AS. Dolar AS hanya mengendur karena koreksi ataupun karena saatnya konsolidasi.

CPI, Klaim Pengangguran, dan Phily Factory AS

Selain itu, di sesi perdagangan Amerika malam tadi, serangkaian laporan ekonomi dari AS diumumkan. Indeks Harga Konsumen (CPI) AS, di luar bahan bakar dan makanan, mengalami kenaikan lebih dari ekspektasi pada bulan Oktober. Jatuhnya biaya energi membuat kenaikan harga pada barang-barang dan jasa sulit tercapai.

Statistik Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan, CPI naik 0.2 persen dari 0.1 persen pada bulan September. Inflasi inti, yang tidak termasuk makanan dan komponen energi, mengalami kenaikan sebanyak 0.2 persen bulan Oktober sehingga mendorong naik tingkat inflasi tahunan ke posisi 1.8 persen.


Selain inflasi, pendahuluan klaim pengangguran AS juga diumumkan mengalami penurunan sebanyak 2,000 menjadi posisi 291,000 dalam pekan yang berakhir pada tanggal 15 November. Namun, angka tersebut masih lebih banyak dibandingkan dengan perkiraan para ekonom yaitu penurunan klaim pengangguran AS hingga 286,000.

Laporan lain yaitu, mantapnya indeks pabrikan di wilayah Philadephia (Philly Factory) AS. The Fed Philadelphia melaporkan indeks manufaktur wilayahnya melesat dari 20.7 pada bulan Oktober menajdi 40.8 pada bulan ini. Padahal ekspektasinya akan mengalami penurunan. Alhasil Dolar AS pun kembali mendominasi sesi perdagangan malam tadi.

212263
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.