Harga emas reli ke level tertingginya sejak bulan November di hari Selasa (25/01) sore hari ini dengan para investor yang mulai beralih ke aset-aset safe haven karena khawatir terhadap perekonomian global yang memukul jatuh saham-saham dan harga minyak.
Federal Reserve AS diperkirakan akan memberikan sorotan atas gejolak yang melanda China hingga Eropa dalam rapat FOMC-nya yang akan digelar nanti malam. Dari sinilah, pasar memproyeksikan kenaikan tingkat suku bunga AS akan lebih melunak.
Kondisi ini merupakan kondisi yang menguntungkan bagi emas. Logam mulai tersebut mendulang kenaikan hingga hampir 5 persen sepanjang tahun ini, setelah memangkas keuntungan hingga lebih dari 10 persen di tahun 2015.
Harga emas spot naik tipis 0.5 persen sore ini di angka $1,112.86 per ons, setelah sebelumnya memuncaki harga $1,113.54, tertinggi sejak tanggal 4 November. Sementara itu, emas berjangka mengalami kenaikan 0.7 persen ke angka $1,113.10 per ons.
Menurut Brian Lan, Direktur Manajer GoldSilver Central di Singapura, yang dikutip oleh Reuters, harga emas kemungkinan akan terus reli dan menguji kisaran $1,138, mencapai level tinggi sejak tanggal 3 November. Jika tercapai, kata Lan, ada kemungkinan harga emas akan terus naik menuju harga $1,160.
