Poundsterling terjun ke level rendah terhadap Dolar AS di Selasa (07/07) sore hari ini setelah data ekonomi Inggris menunjukkan arah yang berbeda, dimana data output industri secara mengejutkan menunjukkan kenaikan pada bulan Mei namun data produksi manufaktur merosot. Di samping itu, aksi penghindaran risiko masih menopang permintaan terhadap Dolar. GBP/USD terjun bebas ke level rendah 1.5509, level terlemah sejak tanggal 15 Juni, dari kisaran 1.5530 menjelang laporan tersebut.
Biro Statistik Inggris, ONS, menyatakan bahwa output industri naik 0.4 persen pada bulan Mei, dibandingkan dengan ekspektasi menurun 0.2 persen. Output minyak dan gas melonjak hingga 7.3 persen dari bulan April, kenaikan terbesar dalam lebih dari satu tahun.
Sebaliknya, sektor manufaktur Inggris justru menorehkan rapor merah, dengan kemerosotan output sebanyak 0.6 persen setelah penurunan 0.4 persen pada bulan April. Dalam basis tahun-ke-tahun, output industri naik 2.1 persen, level pertumbuhan tahunan terkuat sejak bulan April 2014, dan sektor manufaktur naik 1.0 persen.
Kendati tumbang menghadapi Dolar AS, Poundsterling masih lebih kuat dibandingkan dengan Euro, dimana EUR/GBP menurun sebanyak 0.16 persen ke posisi 0.7074 dari 0.7069 sebelumnya. Mata uang single currency tersebut berada di bawah tekanan sementara para menteri keuangan Zona Euro bertemu dalam ajang Euro Zone Summit, untuk membahas hasil referendum Yunani pada hari Minggu kemarin.