Dolar Australia mendapat perolehan di sesi Asia pada hari Jumat (13/02) setelah Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Glenn Stevens, menyampaikan pidatonya yang menyatakan bahwa dibutuhkan upaya keras untuk memacu permintaan dalam perekonomian, secara tak langsung menunjukkan bahwa pemerintah tengah menggenjot pengeluaran masyarakat. AUD/USD diperdagangkan pada 0.7758 atau naik 0.28 persen. Sementara Dolar AS sendiri melemah pasca laporan penjualan retail AS yang rendah.
Pemotongan Suku Bunga RBA Mungkin Tak Efektif
Glenn Stevens juga memperingatkan bahwa pemotongan suku bunga acuan kemungkinan tidak memberikan dampak pertumbuhan yang sama dengan sebelumnya. Dalam pidatonya yang digelar di Sydney pada hari ini, Stevens menyampaikan bahwa dalam satu dekade lalu, gairah untuk melakukan peminjaman dan belanja masyarakat masih mumpuni, oleh karena itulah pengurangan tingkat suku bunga pada saat itu menjadi cukup efektif.
Namun, kondisi saat ini nampaknya tidak demikian, sehingga, ada kemungkinan pengurangan suku bunga yang dilakukan oleh RBA jadi tak seefektif dahulu. Meski demikian, Stevens tak lantas menjadi sangat pesimis. Ia masih yakin bahwa kebijakan moneter RBA saat ini pasti memberikan support bagi permintaan.
Orang nomor satu di Bank Sentral Australia ini juga mengatakan bahwa RBA tidak akan mengikuti jejak bank-bank sentral mayor lainnya, untuk memotong suku bunganya hingga ke level nol.
"Saya kira (suku bunga) RBA tidak akan sampai pada posisi nol," kata Stevens.
"Memang, saya tida yakin 100 persen, namun saya sangat berharap kami tidak perlu melakukannya."