Inggris hampir saja terjerumus dalam jurang deflasi. Data resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional Inggris (ONS) pada Selasa (14/04) sore ini melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen Inggris (CPI) mengalami penurunan tipis 0.01 persen yang mengantarkannya ke level nol pada bulan Maret lalu, sesuai dengan ekspektasi. Sedangkan jika dibandingkan dengan rentang antara Bulan Februari dan Maret tahun lalu, ada kenaikan sebanyak 0.2 persen.
Akibatnya Poundsterling pun menurun hingga 0.4 persen terhadap Dolar AS ke posisi 1.4616 dari kisaran 1.4658 saat data belum dirilis. Sedangkan EUR/GBP mengalami penurunan dari 0.7189 menjadi 0.7216. Inflasi inti, yang tidak menghitung makanan dan biaya energi, melambat ke level rendah hampir 9 tahun di 1.0 persen bulan lalu dari 1.2 persen pada bulan Februari. Para ekonom telah mengekspektasikan bahwa angka inflasi inti tidak akan mengalami perubahan.
Inflasi Kian Melambat
Selain laporan tentang inflasi, ONS sore ini juga melaporkan indeks penjualan retail yang melambat menjadi 0.9 persen pada bulan Maret, dari 1.0 persen pada bulan Februari. Inflasi harga rumah melambat hingga 7.2 persen dalam 12 bulan hingga Februari, dari 8.4 persen pada bulan Januari.
Hal ini tentu saja jauh dibawah target inflasi 2 persen yang diharapkan oleh Bank Sentral Inggris (BOE). Pada bulan lalu, Gubernur BOE Mark Carney mengatakan bahwa para pembuat kebijakan akan mempertimbangkan rendahnya inflasi yang separuhnya disebabkan oleh jebloknya harga minyak pada tahun lalu.
