EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,300.87/oz   |   Silver 26.92/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 17 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 17 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 17 jam lalu, #Saham AS

Inflasi Konsumen AS Meningkat, Greenback Melonjak Tajam

Penulis

Tingkat inflasi di kalangan warga AS atau CPI selama bulan Agustus lalu meningkat 0.2 persen, melebihi prediksi ekonom 0.1 persen dan stagnan 0.0 persen pada periode sebelumnya. Naiknya inflasi tersebut mengindikasikan bahwa biaya hidup di AS kian mahal dimana disebabkan...

Data fundamental yang rilis pada Jumat malam (16/9) datang dari laporan tingkat Inflasi Konsumen AS bulan Agustus naik melebihi estimasi sehingga mendorong Greenback menguat tajam versus berbagai major currency.

Inflasi Konsumen AS

Tingkat inflasi di kalangan warga AS atau CPI selama bulan Agustus lalu meningkat 0.2 persen, melebihi prediksi ekonom 0.1 persen dan stagnan 0.0 persen pada periode sebelumnya. Naiknya inflasi tersebut mengindikasikan bahwa biaya hidup di AS kian mahal dimana disebabkan oleh meningkatnya biaya kesehatan dan sewa rumah.

Sementara itu inflasi konsumen diluar sektor makanan dan energi atau sering disebut Core CPI juga melonjak 0.3 persen lebih tinggi dari bulan Juli dimana hanya berakselerasi sebesar 0.1 persen. Kenaikan upah pekerja AS dalam beberapa bulan terakhir disinyalir sebagai salah satu faktor utama penyebab apiknya pertumbuhan inflasi konsumen yang rilis malam ini.

 

Peluang Rate Hike Fed Berpotensi Kembali Terdongkrak

Fokus investor pekan depan tertuju pada hasil pertemuan FOMC yang dijadwalkan akan diumumkan pada tanggal 21 September mendatang dimana sejak beberapa hari terakhir, pasar finansial memasang peluang kenaikan suku bunga The Fed dimana terlihat terus menurun. Pagi tadi saja, peluang Rate Hike Fed September hanya 12 persen dan sore harinya peluang tersebut kembali terpangkas sehingga tersisa 9 persen saja.

Baiknya data inflasi konsumen AS bulan Agustus tersebut tentu saja diprediksi akan mendongkrak spekulasi kenaikan Fed Rate bulan ini. Namun sebagian besar investor memandang skeptis dan beranggapan bahwa meskipun data CPI positif namun tidak banyak berpengaruh signifikan terhadap peluang rate hike september.

Pasca rilis data CPI dan Core CPI negeri Paman Sam tersebut, Dollar AS terus menguat seperti yang terlihat pada pair EUR/USD melemah 0.54 persen, berada di level 1.1170. pair GBP/USD melemah 0.51 persen, berada di level 1.3110 sedangkan pair USD/CHF melonjak hampir 60pips dan saat ini diperdagangkan pada level 0.9784.

272679
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.