EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,323.23/oz   |   Silver 27.49/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 5 jam lalu, #Saham AS

Notulensi Rapat BOE Oktober 2014 Benamkan Poundsterling

Penulis

Bank Sentral Inggris (BOE) merilis notulensi rapatnya pada Rabu (22/10) sore hari ini dengan hasil bahwa sebagian besar anggota dewan MPC masih tegas menolak kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Lemahnya tekanan inflasi masih menjadi pertimbangan mereka. Dari 9 anggota yang memiliki hak suara, tercatat 7 orang tak setuju BOE menaikkan suku bunga.

Bank Sentral Inggris (BOE) merilis notulensi rapatnya pada Rabu (22/10) sore hari ini dengan hasil bahwa sebagian besar anggota dewan MPC masih tegas menolak kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Lemahnya tekanan inflasi masih menjadi pertimbangan mereka. Dari 9 anggota yang memiliki hak suara, tercatat 7 orang tak setuju BOE menaikkan suku bunga, sementara 2 sisanya menginginkan kenaikan suku bunga.

BOE

Hasil Suara Tak Berubah

Jumlah suara mengenai tersebut rupanya tak berubah dari hasil notulensi pada bulan-bulan sebelumnya. Selain itu, notulensi ini juga mencatata bahwa pada tanggal 7-8 Oktober lalu BOE masih meyakini bahwa kapasitas cadangan dalam perekonomian Inggris mengalami pengurangan yang lebih lambat daripada ekspektasi.

Dua anggota yang menyuarakan kenaikan suku bunga tersebut masih orang yang sama, yakni Martin Weale dan Ian McCafferty. Mereka berpendapat bahwa suku bunga Inggris seharusnya dinaikkan hingga mencapai 0.75 persen dari saat ini di 0.5 persen. Alasannya, suku bunga rendah yang terlalu lama dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam pemulihan ekonomi Inggris. Suku bunga rendah saat ini, menurut mereka, justru merupakan hambatan untuk mencapai target.

Sembilan anggota rapat rutin tersebut juga memandang bahwa tekanan peningkatan inflasi terbilang masih minim. Kuatnya Poundsterling Inggris pun juga disinggung sebagai penyebab rendahnya harga barang impor meskipun efeknya hanya sementara saja.

Pertimbangkan Perlambatan Ekonomi Zona Euro

Perlu diketahui, rapat BOE tersebut digelar sebelum terjadinya kegemparan dalam pasar finansial akibat kian lesunya ekonomi Zona Euro ditambah dengan melambatnya laju ekonomi Jerman. Oleh karena itulah, pekan lalu, Kepala Ekonom BOE, Andrew Haldane, angkat bicara mengenai hal itu dengan menyiratkan bahwa suku bunga rendah akan dipertahankan hingga pertengahan tahun depan.

Beberapa saat setelah hasil notulensi ini dirilis GBP/USD tergencet turun hingga posisi 1.6038 di sesi perdagangan Eropa pagi. Pair tersebut kemudian terkonsolidasi di 1.6027, mundur 0.54 persen dari level sebelumnya. Sementara terhadap Euro, Poundsterling takluk 0.35 persen di posisi 0.7920.

207854
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.