Yen terus melemah pada Kamis (06/11) pagi ini setelah rilisnya notulensi rapat Bank Sentral Jepang (BOJ) yang telah digelar pada akhir Oktober lalu, dengan catatan mengenai kemampuan Bank Sentral Jepang tersebut untuk meraih target inflasi 2 persen pada tahun fiskal 2015.
Dolar AS meniti tangga kenaikan ke level tujuh tahun terhadap Yen dengan USD/JPY yang diperdagangkan di level 114.84 atau naik 0.15 persen dari sebelumnya. Sedangkan terhadap Euro, Yen anjlok 0.2 persen ke posisi 114.91 pada pukul 11:05 pagi waktu Tokyo.
Dalam pertemuan rutin tersebut, tercatat bahwa para Dewan Kebijakan BOJ mendiskusikan perihal prospek lemahnya inflasi sehubungan dengan anjloknya penurunan harga minyak mentah global dan permintaan konsumen.
Dolar Masih Mendominasi Yen
Selain itu, notulensi juga mencatat bahwa para dewan juga mendiskusikan masalah target inflasi 2 persen, dimana seperti dalam pidato Kuroda kemarin, pencapaian inflasi 2 persen dalam 2 tahun bukanlah perkara yang mudah. Para anggota mulai membicarakan penghentian sementara akselerasi kenaikan CPI year-on-year untuk semua item kecuali pangan dan energi atau CPI inti, tulis notulensi tersebut.
Yuki Sakasai, analis Forex dari Barclays yang diwawancarai oleh Bloomberg mengatakan bahwa Dolar saat ini masih solid. Data ekonomi dari Amerika Serikat masih relatif positif. Pihak Barclays mengekspektasikan The Fed akan menaikkan suku bunganya pada bulan Juni dan imbal hasil AS terus menanjak naik hingga kuartal ketiga lalu. Akibatnya USD/JPY pun terus terdongkrak naik.