Penjualan retail Australia dilaporkan meningkat di bulan Agustus lalu dan menjadi bukti adanya ketahanan konsumen tingkat tinggi walaupun ada perlambatan dalam perekonomian secara luas. Penjualan retail Australia naik 0.4 persen (bulan-ke-bulan) dari tingkat 0.1 persen pada bulan Juli, demikian menurut Biro Statistik Australia di hari Jumat (02/10) ini. Pencapaian tersebut sesuai dengan ekspektasi.
Kontraksi yang terjadi di bulan Juli sempat menimbulkan keterkejutan dalam ekonomi Australia karena merupakan penurunan yang pertama kalinya dalam satu tahun. Australia telah berhasil mengatur kebijakan demi menghindari resesi yang hampir terjadi selama seperempat abad terakhir berkat booming komoditas yang berdampingan dengan banjir permintaan dari China. Akan tetapi, roda perekonomian Negeri Kangguru tampaknya sedang menuju ke bawah dalam beberapa tahun terakhir ini dengan memudarnya permintaan.
Pertumbuhan GDP dalam kuartal kedua pun melambat dramatis di tengah perlambatan pertumbuhan eknomi China sebagai negara trading partner terbesar bagi Australia. Bank Sentral Australia (RBA) memang telah mengambil tindakan dengan cara memotong tingkat suku bunga acuan menjadi 2 persen dengan maksud untuk mendukung belanja konsumen.
Dengan latar belakang demikian, data bulan Agustus ini memotivasi optimisme baru. Berkembang harapan kalau perekonomian domestik cukup kuat untuk membendung gejolak di luar negeri.
AUD/USD
Merespon laporan tersebut, Dolar Australia mendaki penguatan terhadap Dolar AS dimana AUD/USD diperdagangkan pada 0.7047, naik 0.24 persen. Malam tadi, Dolar AS memang bergerak mundur terhadap mata uang-mata uang mayor setelah dirilisnya data aktivitas manufaktur AS ISM yang tercatat melamban lagi di bulan September. Malam nanti, pasar akan menantikan rilis data Non Farm Payroll AS.
