EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 153.190   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,300.29/oz   |   Silver 26.78/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 30 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 31 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 31 menit lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 32 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 8 jam lalu, #Saham AS

Yellen Tetap Mengharap Suku Bunga AS Naik Tahun 2015

Penulis

Ketua Federal Reserve AS, Janet Yellen, mengatakan bahwa bank sentral AS masih menapaki jalur untuk menaikkan suku bunganya tahun ini, kendati dirinya tetap mengakui jika muncul "kejutan" dalam perekonomian, bukan tak mungkin rencana kenaikan suku bunga tersebut akan diubah.

Ketua Federal Reserve AS, Janet Yellen, mengatakan bahwa bank sentral AS masih menapaki jalur untuk menaikkan suku bunganya tahun ini, kendati dirinya tetap mengakui jika muncul "kejutan" dalam perekonomian, bukan tak mungkin rencana kenaikan suku bunga tersebut akan diubah.

janet_yellen
"Sebagian besar peserta FOMC, termasuk saya sendiri, masih mengantisipasi bahwa kondisi (ekonomi AS) yang telah tercapai sekarang dapat berujung pada kenaikan awal suku bunga tahun ini, dan disusul dengan pengetatan kebijakan moneter secara gradual ke depannya," tutur Yellen dalam pidatonya Jumat (25/09) subuh tadi di Amherst, Massachussets.

"Akan tetapi, jika perekonomian memberikan 'kejutan' pada kita, maka pertimbangan kami tentang kebijakan moneter yang sesuai, akan berubah."

Gejolak Global Tak Berdampak Signifikan Pada AS

Ketua The Fed yang berusia 69 tahun tersebut berpidato tepat seminggu setelah komite rapat FOMC memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunganya di kisaran nol. Yellen juga menambahkan bahwa perkembangan ekonomi global dan finansial akhir-akhir ini berpotensi membenamkan pertumbuhan dan inflasi AS di tengah perlambatan yang terjadi di China menyusul devaluasi Yuan pada tanggal 11 Agustus lalu yang memicu gejolak di pasar finansial dan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana outlook perekonomian global.

Bank Sentral AS memang akan terus memonitor sinyal-sinyal pelemahan pertumbuhan di mancanegara, namun kata Yellen, hal itu tidak akan memberikan dampak yang sangat signifikan untuk membuat The Fed mengubah kebijakan moneternya.

Mengomentari pidatoo Yellen tersebut, Tom Porcelli, Kepala Ekonom di RBC Capital Markets New York, dalam wawancaraya dengan Bloomberg mengiyakan bahwa tak ada sesuatu krusial dalam seminggu kemarin, yang mengharuskan Yellen memberikan pandangan berbeda. Oleh karena itu, dapat disimpulkan, Yellen memang meyakini kenaikan suku bunga AS yang paling sesuai adalah tahun ini.

247709
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.