Yen tampak melayang di bawah level puncak dua tahun terhadap Euro pada Selasa (14/04) hari ini dan
terpantau menguat terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya akibat para investor yang melepaskan posisi bearishnya malam tadi. Para analis mengatakan bahwa pergerakan tersebut terpicu oleh komentar dari Koichi Hamada, salah seorang penasihat ekonomi PM Shinzo Abe, yang memberikan indikasi bahwa Yen terlalu lemah terhadap Dolar AS.
Dolar AS tergelincir menuju posisi 119.68 Yen, dan telah berada pada level tinggi 120.845. Sebelumnya, USD/JPY menghuni angka 120.06. Euro tertarik kembali ke level rendah 126.505 Yen, mencapai level yang belum pernah terlihat sejak bulan Juni 2013. EUR/JPY sebelumnya menduduki posisi 126.98.
Yen juga mengalami penguatan setelah Bank Sentral Jepang (BOJ) pada hari Senin kemarin memberikan sinyal bahwa manfaat dari program stimulus telah makin menguat, sehingga membenamkan spekulasi penambahan stimulus moneter dalam waktu dekat. Sebelumnya, dalam notulensi rapat untuk Maret lalu, BOJ menyatakan telah menyadari sulitnya mecapai target inflasi 2 persen pada tahun fiskal ini.
Oleh karena itulah, BOJ memutuskan untuk tak lagi menggunakan kalimat "mencapai inflasi sesegera mungkin", demikian yang diungkapkan oleh para anggota rapat. Itu artinya, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda dan rekan-rekannya tak merasa harus buru-buru mempercepat akselerasi inflasi dan memilih melonggarkan stimulus.