Euro mengambil posisi naik pada Rabu (22/04) siang hari ini meskipun negosiasi utang Yunani masih membebani gerak mata uang tersebut, di pasar yang terbilang sepi hari ini. EUR/USD naik 0.19 persen ke 1.0757, melepaskan level rendah di 1.0659 kemarin. Dolar AS sendiri tampak mulai kendur, dengan indeks Dolar yang tergelincir tipis ke 0.235 ke posisi 97.98. Indeks Dolar ini mengukur kekuatan Dolar terhadap sekeranjang mata uang mayor lainnya.
Pemerintah Yunani belum juga menemukan mencapai kesepakatan dengan para kreditor Zona Euro-nya serta IMF atas masalah reformasi ekonomi, yang menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan sisa dana bailout yang ada. Kondisi ini sekaligus memicu kekhawatiran akan keluarnya Yunani dari Zona Euro apabila negara pimpinan Alexis Tsipras ini gagal bayar utang ketika mencapai tenggat waktu yang ditentukan.
Yunani Sudah Didesak
Perdana Menteri Tsipras akan menemui Kanselir Jerman, Angela Merkel, pada Kamis besok dalam acara pertemuan Uni Eropa. Para kreditor Uni Eropa telah meberikan tekanan bagi Athena untuk memberikan rincian program reformasi ekonomi yang dapat mereka terima pada Jumat mendatang, yakni pada saat pertemuan para Menteri Keuangan Di Riga, Latvia. Akan tetapi, Athena masih bertahan pada programnya sendiri dan belum memenuhi apa yang diminta oleh para kreditor.
Menurut laporan dari Bloomberg pada hari Selasa lalu, Bank Sentral Eropa (ECB) mempertimbangkan pengetatan peraturan pada bank-bank Yunani dalam pengembalian untuk likuiditas mendesak, sehingga menambah tekanan bagi Athena. Selain itu, Jeroen Dijisselbloem, Ketua Menteri Keuangan Zona Euro, dengan tegas memperingatkan bahwa Yunani harus memenuhi semua kewajibannya dalam beberapa pekan mendatang jika ingin tetap menjadi bagian dari Zona Euro.
Terhadap Yen, Euro hampir tidak berubah dengan EUR/JPY pada posisi 128.4 dan dekat dengan level rendah tiga bulan terhadap Franc Swiss, dengan EUR/CHF di posisi 1.0253. Perdagangan pada sore hari ini cukup sepi dengan minimnya rilis data ekonomi yang dapat menggerakkan pasar.
