EUR/USD 1.068   |   USD/JPY 157.780   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,315.72/oz   |   Silver 26.97/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,657.82   |   IDX 7,234.20   |   Bitcoin 60,636.86   |   Ethereum 3,012.29   |   Litecoin 79.50   |   USD/CHF berada di atas level 0.9100, perhatian tertuju pada keputusan kebijakan The Fed, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling Kesulitan menemukan arah menjelang keputusan the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Fokus pada data Inflasi dan PDB zona Euro jelang peristiwa-peristiwa penting minggu ini, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Jerman naik 0.3% YoY di bulan Maret versus -2.7% sebelumnya, 1 hari, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 1 hari, #Saham AS

FOMC Maret 2015: Menghilangkan Kata 'Bersabar' Bukan Berarti Jadi 'Tidak Sabar'

Penulis

Federal Reserve AS mulai meletuskan tembakan peringatan pertamanya terkait kenaikan suku bunganya pada Kamis (19/03) dini hari tadi, makin dekat dengan kebijakan moneter ketat untuk pertama kalinya sejak tahun 2006. Pertemuan berkala FOMC akhirnya memutuskan untuk mengeliminasi istilah 'bersabar' dalam pernyataan kebijakan moneternya.

Federal Reserve AS mulai meletuskan tembakan peringatan pertamanya terkait kenaikan suku bunganya pada Kamis (19/03) dini hari tadi, makin dekat dengan kebijakan moneter ketat untuk pertama kalinya sejak tahun 2006.

yellen


Kata Bersabar Tak Lagi Dicantumkan

Pertemuan berkala FOMC The Fed yang menjadi sorotan utama pasar dan investor pada pekan ini, akhirnya memutuskan untuk mengeliminasi istilah "bersabar" dalam pernyataan kebijakan moneternya. Hal ini kian menambah lebar terbukanya pintu menuju kenaikan suku bunga beberapa bulan mendatang meski The Fed tetap mencantumkan catatan bahwa kesehatan dan pemulihan ekonomi AS tetap menjadi perhatian utama.

Jajaran Dewan FOMC juga memotong estimasi median funds rate - yang menjadi rate kunci tingkat pinjaman overnight - menjadi 0.625 persen untuk akhir tahun 2015 dari sebelumnya di 1.125 persen pada bulan Desember.

Pangkas Dot Plot

Tindak pemotongan yang biasa disebut dengan dot plot tersebut, menurut The Fed, dilakukan seiring keprihatinannya terhadap perekonomian lain, menyiratkan pesan yang lebih dovish daripada ekspektasi para investor. Pasar pun bertaruh bahwa Bank Sentral AS itu akan menaikkan suku bunganya pada tengah semester hingga September tahun ini.

Tetap Dovish

"Hanya karena kami menghilangkan kata "sabar" dari pernyataan kebijakan moneter, bukan berarti kami akan menjadi tidak sabar," tutur Janet Yellen dalam konferensi persnya tadi.

Ketua The Fed, Janet Yellen, menyatakan bahwa pihaknya belum memutuskan kapan tepatnya suku bunga akan dinaikkan, dan ada kemungkinan pembicaraan mengenai waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga akan kembali dibicarakan setelah pertemuan FOMC bulan April mendatang.

"Komite mengantisipasi dengan melakukan penyesuaian dalam menaikkan rentang target untuk keuangan negara meskipun telah ada peningkatan yang cukup jauh dalam pasar tenaga kerja dan tetap yakin bahwa inflasi 2 persen akan kembali secara obyektif dalam jangka waktu sedang." kata The Fed.

Potong Proyeksi Inflasi Dan Pertumbuhan

Akan tetapi, dalam rangkuman proyeksi ekonomi kuartalan, The Fed memotong outlook inflasi untuk tahun 2015 dan mengurangi ekspektasinya terhadap pertumbuhan ekonomi AS. Pernyataan kebijakan kembali mengulangi perhatiannya terhadap pengukuran inflasi yang masih di bawah ekspektasi, terbebani oleh rendahnya harga bahan bakar.

226267
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.