Sebuah lembaga survei swasta, Automatic Data Processing Inc. (ADP), mengungkap kondisi sektor tenaga kerja Amerika Serikat di bulan Februari kemarin yang ternyata melonjak melampaui harapan. Lompatan ini menjadi yang pertama sepanjang tahun ini. Sementara di seberang benua, mata uang tunggal Eropa masih terbebani.
Keraguan Mulai Pudar
Walaupun sering kali berbeda dengan hasil survei resmi dari lembaga ketenagakerjaan negara, namun gambaran sektor tenaga yang disurvei oleh ADP ini sering kali menjadi bahan pertimbangan bagi para investor. Tersaji malam ini sektor tenaga kerja memperoleh angin segar dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja, terutama di luar sektor pertanian.
Bulan Februari ini, lowongan industri swasta yang terisi sebanyak 214 ribuan. Angka ini jauh melejit jika dibandingkan dengan perkiraan di atas kertas oleh para analis. Mereka menduga justru di bulan tersebut bakal terjadi koreksi yang cukup dalam ke level 185 ribuan pekerja, mengingat pada bulan sebelumnya jumlah penambahan kaum pekerja juga mengalami revisi yang cukup signifikan.
Fakta yang terungkap lewat survei di atas, memunculkan suatu analisa baru terhadap kondisi perekonomian di AS. Di satu pihak telah terpampang data bahwa sektor manufaktur dan energi memiliki performa yang kurang cemerlang. Namun di lain sisi, ternyata menunjukkan antusiasme yang menggembirakan. Lowongan pekerjaan yang dilempar ke pasar, dengan cepat langsung terisi penuh. Ini mengindikasikan dengan jelas bahwa sektor-sektor seperti transportasi, jasa, konstruksi dan penghasil barang-barang rumah tangga ternyata tidak terlalu terimbas oleh pelemahan perekonomian global. Jika ditelisik lebih dalam, sektor-sektor tersebut pun ternyata banyak mengandalkan perputaran uangnya di dalam negeri.
Mungkin hal inilah yang telah diperhitungkan oleh para pengambil kebijakan di negeri Paman Sam di akhir tahun lalu. Bahwa mereka berani melakukan sedikit bertaruh untuk menaikkan suku bunga acuan karena masih ada kekuatan pasar dalam negeri yang bakal terus menggeliat. Akhirnya pasar dalam negeri memang merespon kebijakan tersebut walau tidak serta merta di segala sektor.
Euro Masih Tak Berkutik
Apa mau dikata, mata uang yang menyatukan Benua Biru ini makin tak berdaya. Segala sentimen positif yang muncul dari fundamental masing-masing negara anggota Zona Euro tak sanggup untuk menahan tekanan jual. Hari ini, Euro sempat bertengger sampai dengan level 1.0880 an. Mungkin masih ada sejumlah pelaku pasar yang mencoba untuk menembus level psikologis 1.0900, tapi fakta di pasar berkata lain. Investor-investor yang tertarik pada Greenback jauh melebihi peminat Euro. Dengan mudah, Euro kembali melorot ke level 1.0825.
