Menu

Pasar Antisipasi Data-data Ekonomi Penting Pekan Ini

Aditya Putra

Harga minyak dunia masih akan fluktuatif, data-data ekonomi penting akan dirilis pekan ini baik di global dan domestik. Investor domestik akan menunggu rapat penentuan suku bunga Bank Indonesia (BI), lalu bagaimana arah dan prediksi IHSG sepekan ini? Simak ulasan berikut

Data ekonomi dan persediaan minyak mentah AS menjadi headline dalam mempengaruhi bursa saham global selama sepekan ini.

Namun sebelumnya saya ingin sedikit meng-highlight data penting minggu lalu: Pertumbuhan ekonomi China terus menunjukkan grafik yang menurun dalam 5 (lima) tahun terakhir, yang dimana pada kuartal I-16 ekonomi (latest) ekonomi China hanya bertumbuh sebesar 6.7%. Pelemahan ekspor serta nilai mata uang Yuan yang tidak stabil membuat China menghadapi kesulitan finansial di sisi moneter, di samping penjualan rumah dan infrastruktur nampak stagnan.

Grafik Pertumbuhan Ekonomi China


Persediaan minyak US (mingguan) berada pada level 6.6 juta per barel, jika hasil report nanti menunjukkan nilai yang lebih rendah maka hal ini akan mempengaruhi pergerakan harga minyak dalam beberapa hari kedepan, jika harga minyak menguat maka hal ini akan mempengaruhi emiten-emiten sektor energi di bursa global dan positif untuk mendorong penguatan bursa saham global.

Data new jobless claim (21/04) diprediksi antara 261-280rb (naik), hal ini berarti pasar tenaga kerja masih belum menunjukkan sinyal positif yang kuat, sinyal ini juga dapat digunakan oleh The Fed untuk menahan atau bahkan menurunkan fed fund rate kedepannya.

Grafik New Jobless Claim US


Domestik?

Rapat dewan gubernur (RDG) BI tanggal 21 April esok menggarisbawahi mengenai rencana Bank Indonesia mengganti tools monetary dari pemberlakuan suku bunga acuan (BI rate) 1 bulan menjadi 7-days repo rate yang memiliki basis poin lebih rendah dan implikasi terhadap sensitivitas suku bunga di pasar yang lebih cepat. Penggunaan instrument moneter baru ini akan di aplikasikan pada bulan Agustus tahun ini, dimana basis hari yang digunakan ialah 7 hari, bukan lagi 365 seperti yang digunakan oleh BI Rate saat ini.

Sementara polemik dan pembahasan tax amnesty masih terus berlangsung, saya belum bisa memberikan outlook (karena cukup politis), namun jika draft RUU Tax Amnesty disetujui oleh parlemen maka ini akan memboost sektor-sektor yang bersifat jangka panjang seperti Infrastruktur, Semen, Properti dan Keuangan.

Grafik Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI)

Saya prediksi BI rate untuk bulan ini masih akan tetap berada pada level 6.75%, suku bunga acuan sudah turun sekitar 75bps sejak akhir tahun lalu, dengan lending facility rate (LFR) di 7.25% dan deposit facility rate (DFR) 4.75%. Pemerintah akan aktif pada proses implementasi suku bunga acuan baru berbasis 7 days repo, yang rentang bunga-nya antara 5-5%.


Teknikal IHSG

IHSG berusaha untuk bertahan dan masuk ke dalam level 4,900; tren penguatan telah terlihat sejak awal tahun hingga saat ini (April-16). Di antara tren penguatan tersebut IHSG nampaknya berusaha untuk selalu bertahan di support-support baru, 4,657, 4,773, 4,786, 4,814. Dengan sisi upside yang saya prediksi, sisa tenaga IHSG bisa di kebut hingga 4,925. Penguatan IHSG masih akan berlangsung namun di sisi lain, jangka waktu penguatan semakin pendek dan menguji level-level support terdekatnya, yang dimana gap semakin menyempit.

Sektor keuangan masih mengalami tekanan, sementara pertambangan hanya 'main' mingguan. Untuk trading plan sektor property dan infrastruktur bisa dijadikan acuan dalam investasi sepekan ini, saham-saham yang layak diperhatikan ialah, CTRA, PWON, ASRI, BSDE, SMRA, DILD, JSMR, WSKT, BEST, ADHI, dan TLKM.


Analisa Teknikal USD/IDR (Weekly)

Sumber: Investing.com






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE