Menu

Ulasan Saham 09 Agustus: Saham Blue Chip Masih Diincar Investor Asing

Aditya Putra

Kenaikan IHSG masih ditopang oleh saham-saham tier-1, akumulasi beli asing berdasarkan value yang masih murah serta sentimen positif sektoral, lalu bagaimana dengan saham dan sektor lain-nya? simak ulasan-nya.

IHSG Dalam Catatan

Kinerja harian IHSG secara umum masih positif dengan target di level 5,500 yang terbuka lebar, support harian cukup kuat di 4,800. Terdekat jika terkoreksi karena profit taking sementara maka IHSG bisa mengarah ke level 5,412. Sementara untuk resistance level IHSG ada di sekitar 5,465 dan 5,485 sebelum mengarah ke 5,500. RSI tertahan di 70%, berpotensi profit taking meski dalam range yang terbatas. MA20 masih cukup jauh di atas MA50 dan MA200, menandakan tren bullish yang masih kuat. (namun diharapkan tetap waspada).

 

Economy Update

Nilai ekspor maupun impor China dalam dollar AS selama Juli lalu di bawah harapan pelaku pasar, membangkitkan kekhawatiran prospek ekonomi China dan juga global.

Data Reuters melaporkan nilai ekspor China di Juli turun 4.4 persen dibandingkan bulan sama tahun lalu, sementara impor turun 12.5 persen. Sebelumnya polling Reuters memprediksi penurunan ekspor China sebesar 3.0 persen sementara impor turun 7.0 persen.

National Australia Bank (NAB) melaporkan indeks tingkat keyakinan bisnis Australia di bulan Juli turun menjadi 4. Sementara bulan sebelumnya direvisi menjadi 5 dari sebelumnya 6. Angka di atas 0 menunjukkan peningkatan kondisi, meski demikian masih terlihat laju peningkatan tersebut terlihat melambat. Diliat secara kuartalan, sentimen bisnis relatif tidak banyak berubah di semester pertama tahun ini. Data dari NAB ini merupakan hasil survei dari 1.000 manajer dunia usaha di Australia.

 

Equity Comment

Ada beberapa data penting yang akan rilis di pekan ini dan pekan depan, khususnya yang berhubungan dengan grafik daya beli konsumen di Indonesia. Penjualan mobil, serta laporan ekspor-impor akan digunakan oleh investor sebagai petunjuk lanjutan apakah ekonomi Indonesia berjalan kearah yang lebih baik.

Kementrian Bappenas memprediksi ekonomi Indonesia akan bertumbuh 5.3% tahun depan, inflasi 4% yoy, dan masih memperhatikan kenaikan suku bunga acuan The Fed. Sementara industri semen domestik menunjukkan recovery, dengan penjualan di semester kedua yang diprediksi akan membaik.

Sektor pertambangan, properti dan infrastruktur masih menjadi favorit, dengan sektor barang konsumsi, aneka industri serta perdagangan yang masih dalam tahap penguatan lanjutan saat ini.

Sementara pembahasan mendalam untuk sektor properti, yakni di bulan Juli menunjukkan angka penjualan (marketing sales) yang masih lambat dan hingga saat ini sampai Agustus masih dalam trend yang sama. Sektor properti masih menunggu relaksasi LTV, tax amnesty, DIRE, dan kinerja daya beli konsumen terkini. Kenaikan saat ini dikarenakan sentimen yang saya sebutkan di atas, namun jika melihat kondisi aktual di perseroan belum menunjukkan tren yang serupa.

Meski IHSG menunjukkan kenaikan tajam, namun masih ada beberapa saham yang memiliki valuasi P/E undervalue/dibawah rata-rata, diantaranya MYRX, LPPF, JSMR, TBIG, BAJA, WIIM, TRIS.

Sementara pada perdagangan kemarin, investor asing cukup banyak mengakumulasi beli saham-saham seperti: ASII, BMRI, BBRI, TLKM, BBNI, BSDE, ADHI, PTPP, SMGR, CTRA, dan SMRA.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE