Menu

Dolar Terkapar Sementara Indeks Dow Cetak Rekor Tinggi

A Muttaqiena

Dow Jones Industrial Average (DJIA) dini hari tadi melampaui level 20,000 untuk pertama kalinya. Namun, penguatan bursa tak diikuti oleh Dolar.

Seputarforex.com - Dolar AS masih dikubur retorika proteksionisme Presiden Donald Trump, bergerak berlawanan dengan bursa saham dunia yang hari ini (26/1) meroket. Dow Jones Industrial Average (DJIA) dini hari tadi melampaui level 20,000 untuk pertama kalinya. Divergensi ini disinyalir diakibatkan oleh ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan rezim baru pemerintah Amerika Serikat.

 

Dolar Bergerak Berlawanan Dengan Bursa Saham Dan Obligasi

Pencapaian Indeks Dow disusul oleh indeks saham dunia lainnya. S&P500 dan NASDAQ Composite masing-masing kemarin naik 0.8% dan 1% setelah rilis laporan keuangan prima saham-saham Blue Chip AS, serta didukung pula oleh optimisme akan pergerakan ekonomi ke depan.

Tak hanya itu. Saham-saham Asia naik ke level tinggi 3.5 bulan di perdagangan hari ini. MSCI Asia Pacific Ex Japan Index naik 0.7% ke tertinggi sejak 11 Oktober 2016. KOSPI Korea naik 0.9%, Hang Seng Hongkong melesat 1.2%, dan bursa Shanghai menanjak 0.2%. Bahkan Nikkei pun mampu melonjak 1.4%.

"Gairah hari ini terutama dikarenakan oleh kuatnya saham-saham AS tadi malam, tetapi orang-orang juga positif tentang pendapatan perusahaan-perusahaan Jepang, terutama (sektor) manufaktur permesinan," kata Takuya Takahashi dari Daiwa Securities Tokyo pada Reuters.

Sejalan dengan membubungnya harapan di pasar modal, investor melakukan aksi jual aset-aset safe haven, termasuk emas dan obligasi, sehingga mendorong yield obligasi US Treasury naik lebih tinggi. Namun demikian, Dolar AS yang sering mendompleng reli pasar saham dan yield obligasi US Treasury, gagal terapreasiasi. Indeks Dolar (DXY) mencetak level rendah tujuh pekan di 99.793 pagi tadi, meski sekarang sudah naik ke 99.967.

 

Greenback Fokus Dampak Negatif Kebijakan Trump

Tak seperti bursa saham, pasar mata uang berfokus pada ide-ide proteksionisme Trump dan potensi dampak negatifnya terhadap Dolar AS. Pasalnya, Presiden AS ke-45 itu bukan hanya menarik AS dari pakta perdagangan TPP, melainkan juga kembali menegaskan komitmennya untuk membangun tembok perbatasan versus Meksiko, membekukan arus imigrasi dan pemberian visa untuk warga dari negara-negara dominan Muslim, serta akan mengurangi peran AS di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Masalah yang dimiliki greenback saat ini ada dua sisi. Pertama, Trump telah berupaya merendahkan (nilai tukar) mata uang ini, dan kedua, kebijakan-kebijakannya membuat investor asing resah," tulis Kathy Lien dari BK Asset Management dalam salah satu catatannya. Lanjutnya lagi, "Hingga pasar mampu menerima risiko/manfaat kebijakan Trump, Dolar bisa mengalami masa sulit menirukan pergerakan satu arah di (pasar) saham dan obligasi."

Ketika berita ditulis, USD/JPY masih ranging di kisaran 113.20-113.80. GBP/USD tetap nangkring di kisaran tertinggi sejak pertengahan Desember pada 1.2646. EUR/USD, AUD/USD, dan NZD/USD masih berdiri di level tinggi, meski nampak mulai lengser memasuki sesi perdagangan Eropa siang ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE