EUR/USD 1.068   |   USD/JPY 157.780   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,296.40/oz   |   Silver 26.73/oz   |   Wall Street 37,936.71   |   Nasdaq 15,657.82   |   IDX 7,234.20   |   Bitcoin 60,636.86   |   Ethereum 3,012.29   |   Litecoin 79.50   |   USD/CHF berada di atas level 0.9100, perhatian tertuju pada keputusan kebijakan The Fed, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling Kesulitan menemukan arah menjelang keputusan the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Fokus pada data Inflasi dan PDB zona Euro jelang peristiwa-peristiwa penting minggu ini, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Jerman naik 0.3% YoY di bulan Maret versus -2.7% sebelumnya, 1 hari, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 1 hari, #Saham AS

Outlook Mingguan GBP/USD: Bergerak Dalam Range S4 Dan R5

Penulis

Dalam time frame harian, GBP/USD berpeluang sideways cenderung bearish, dengan batas support di S4 (1.2619) dan Resistance di R5 (1.3128).

Latar Belakang Fundamental

Walau antara Inggris dan Uni Eropa secara garis besar telah mencapai kesepakatan, termasuk pula isu sensitif backstop untuk perbatasan Irlandia, GBP/USD sempat jatuh di minggu lalu, tepatnya ketika Sekretaris Brexit, Dominic Raab, mengundurkan diri.

Uni Eropa akan melakukan pertemuan khusus pada tanggal 25 November mendatang untuk membahas perjanjian tersebut. Tetapi tampaknya, Theresa May belum akan mendapat dukungan dari parlemen. Untuk saat ini, May terancam menghadapi mosi tidak percaya, sehingga menambah beban gejolak politik terhadap pergerakan Pound. Hal tersebut kurang lebih dikarenakan oleh hasil studi kelayakan yang ada dan berkembang di masyarakat Inggris sendiri.

Di luar masalah Brexit, volatilitas harga GBP/USD kemungkinan juga dipengaruhi oleh Inflation Report Hearing. Lebih penting lagi, The Fed telah menyatakan keprihatinan tentang ekonomi global dan membuat pasar menyimpulkan bahwa bank sentral AS tersebut tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga di tahun depan.

 

Latar Belakang Teknikal

Minggu lalu, GBP/USD sempat melambung dari harga pembukaan 1.2913 ke 1.3071. Namun demikian, pasangan mata uang tersebut juga mencatatkan level terendah mingguannya di 1.2723. GBP/USD kemudian ditutup di 1.2930, tidak berbeda jauh dari harga Opening-nya.

Chart H1 memperlihatkan Bullish-nya She Channel, tapi pada saat analisa ini saya tulis pada hari Selasa siang (20 November), harga tidak banyak bergerak, dan justru cenderung mengerucut. Hal ini bisa kita artikan sebagai ancang-ancang sebelum breakout.

GBP/USD H1

 

Sementara pada Chart D1, She Channel menunjukkan tren Bearish-nya.

GBP/USD Daily

Dari perhitungan gabungan Multi Timeframe MA, terlihat angka -05 yang merupakan sinyal Bear. Dengan +01 Flat Deep Scan dan +08 Blull Speed Scan yang kuat sekali, dihasilkan perhitungan secara umum di angka -01 (Flat).

 

Perkiraan Trading GBP/USD

Dari rangkaian latar belakang fundamental dan pertimbangan kondisi teknikal, saya masih yakin bahwa GBP/USD akan Sideways untuk minggu ini. Pandangan tersebut memberikan gambaran yang sangat jelas bahwa GBP/USD akan cenderung bergerak ke samping dengan Range antara S4 1.2619 dan R5 1.3128. Support terdekat ada di S2 1.1715, dan Resistance terdekat di R3 1.3015. Kemungkinan besar, harga akan ditutup tidak jauh dari Opening minggu ini, yaitu di antara R1 1.2912 dan R2 1.2971.

 

Selamat Sukses Selalu!

Arsip Analisa By : Joe Poe
286239
Penulis

Joe Poe adalah Corporate Account Manager dan Currency Analyst di PT Grha Yasa Wisesa sejak tahun 2009, serta berperan sebagai Pemandu Investasi dan Peluang Perdagangan Mata Uang Asing Independen pada beberapa perusahaan nasional dan asing di Jakarta. Ia juga memerhatikan perkembangan ekonomi dan politik global, serta keputusan bank-bank sentral dunia sebagai fokus analisa fundamental dan strategi makro.