iklan | iklan |
Harga emas dunia anjlok sekitar lebih dari tiga persen dan menyentuh level $1420-an per ounce setelah mata uang Dollar menguat tajam terhadap mata uang Yen dan Euro. Membaiknya tingkat pengangguran di Amerika sejak minggu lalu merupakan penyebab utama mengapa mata uang Dollar AS menguat.
Karena harga logam mulia emas dunia berpatokan dengan mata uang Dollar AS, harga logam mulia emas terus mengalami penurunan seiring menguatnya mata uang Dollar AS. Dikutip dari Market Watch, tingkat pengangguran di Amerika turun dari 7,6% menjadi 7,5% dan lapangan pekerjaan bertambah sebanyak 165.000.
Dengan membaiknya ekonomi Amerika ini kemungkinan besar akan mempengaruhi The Fed untuk memperlambat kebijakan Quantitative Easing (QE) yang telah dijalankan. Apabila kebijakan Quantitative Easing diperlambat atau malah dihentikan, maka kemungkinan besar akan berdampak pada turunnya harga emas. Hal ini dikarenakan QE merupakan sahabat emas karena menyebabkan inflasi yang berujung pada naiknya harga emas.
Melihat kondisi hari ini, berdasarkan analis dari Bullion Bank harga emas ada kemungkinan menyentuh level $1322 per ounce. Namun meskipun harga emas dengan turun, beberapa analis lain berpendapat bahwa dalam enam bulan harga emas dunia malah akan tembus $1600-an per ounce mengingat adanya kebijakan akomodatif The Fed. Apakah tahun ini emas masih terpercaya sebagai lindung nilai? Kita tunggu saja kesaktiannya dalam beberapa bulan kedepan apakah sanggup untuk pulih kembali dan menembus 1600-an per ounce.
Komentar : 2