iklan |
iklan |
Banyak trader mencari-cari broker forex yang teregulasi FCA Inggris karena standar bonafiditas-nya dianggap cukup tinggi. Meskipun barangkali tak seketat NFA/CFTC Amerika Serikat, tetapi broker forex yang teregulasi FCA Inggris perlu melewati proses pemeriksaan serta harus menjalani monitoring berkala untuk memastikan layanannya bagi konsumen sesuai dengan standar.
Apa Itu FCA?
Financial Conduct Authority (FCA) adalah badan regulasi keuangan yang bertugas mengawasi dan mengatur perusahaan-perusahaan penyedia jasa finansial dan melestarikan integritas pasar finansial Inggris. FCA didirikan pada tahun 2013 untuk menggantikan Financial Services Authority (FSA) yang sebelumnya berperan sebagai regulator bidang keuangan Inggris tetapi mengalami restrukturisasi pada saat itu. FCA dibentuk berdasarkan Undang-Undang Inggris, tepatnya the Financial Services Act 2012, tetapi beroperasi secara independen sebagai sebuah perusahaan yang terpisah dari sistem pemerintahan.
Berdasarkan the Financial Services Act 2012 yang efektif mulai tanggal 1 April 2013, kewenangan FSA dipecah menjadi dua badan, yaitu Prudential Regulation Authority (PRA) dan Financial Conduct Authority (FCA). Berdasarkan pembagian tugasnya, FCA memiliki kewenangan untuk meregulasi tindakan-tindakan terkait pemasaran produk-produk finansial, mendefinisikan standar minimum layanan dan persyaratan-persyaratan dalam pemasaran produk, serta menginvestigasi, melarang, atau memberikan instruksi khusus pada organisasi dan individu penyedia produk/layanan finansial di Inggris, termasuk di bidang forex (dalam istilah Inggris, Spread Betting)
Broker Forex yang teregulasi FCA Inggris perlu memenuhi banyak persyaratan, diantaranya:
- Menjamin kualitas bank tempat dana klien disimpan, dan terus memantau kesesuaian kualitas bank tersebut dengan pemenuhan persyaratan regulasi. Bank juga harus teregulasi.
- Menyimpan dana klien dalam rekening terpisah dari tempat penyimpanan dana perusahaan (Segregated Account), dan dana klien harus diperlakukan terpisah dari aset-aset perusahaan.
- Memberikan laporan keuangan berkala secara reguler ke FCA dan menjalani audit tahunan.
- Mengasuransikan dana klien di Financial Services Compensation Scheme (FSCS) yang bisa memberikan kompensasi dana klien dalam jumlah tertentu apabila perusahaan mengalami likuidasi atau kebangkrutan.
Singkat kata, broker forex yang teregulasi FCA Inggris atau memegang lisensi berkewajiban mengikuti aturan-aturan dan persyaratan ketat yang dibuat FCA.
Bagi para broker, regulasi ini akan menjamin legalitas operasional mereka di kawasan Inggris dan Uni Eropa (selama Inggris masih menjadi bagian dari UE). Sedangkan bagi para trader forex, teregulasinya sebuah broker di FCA memberikan jaminan ekstra akan eksistensi perusahaan (bukan scam), keamanan dana, dan standar kualitas layanan.
Apabila Anda ingin melakukan pengecekan mengenai status regulasi broker, Seputarforex menyarankan ada baiknya untuk memeriksa langsung melalui register FCA di link berikut ini dengan memasukkan nama perusahaan yang menaungi broker di kolom Search yang tersedia.
Satu hal yang perlu Anda perhatikan saat memeriksa status regulasi broker forex di Eropa, khususnya Inggris, adalah bahwa ada dua jenis status regulasi. Status pertama adalah terotorisasi dan teregulasi (Authorized and Regulated), sedangkan yang kedua hanya terdaftar (Registered).
Status terotorisasi dan teregulasi artinya broker forex tersebut memang benar-benar berada di bawah naungan dan kewenangan FCA Inggris. Akan tetapi, status terdaftar yang juga sering disamarkan sebagai "teregulasi", sesungguhnya mengacu pada broker-broker forex yang teregulasi di bawah lembaga regulator lainnya di kawasan Uni Eropa, tetapi diizinkan beroperasi di Inggris.
Dalam hal status kedua ini, maka FCA tidak memiliki kewenangan apa-apa atasnya, karena standar operasional pun mengikut pada negara asal regulasi broker forex tersebut, misalnya CySEC Siprus, BaFIN Jerman, dan lain-lain, yang kualitas regulasi-nya beragam.