iklan |
iklan |
Seperti yang sudah diketahui, trading forex selalu memperdagangkan mata uang dalam pair (berpasangan). Harga antar pair, terutama pair dengan komponen mata uang yang sama, tentunya mempunyai korelasi yang relatif erat antara satu dengan yang lain. Mari kita ambil contoh pada pair EUR/USD dan GBP/USD. Kedua mata uang terakhir dalam pair tersebut adalah USD, sehingga dapat dikatakan bahwa pair EUR/USD pasti berhubungan dengan pair GBP/USD. Lantas, apakah kegunaan dari memahami korelasi dua pair dalam forex tersebut? Simak ulasannya di bawah ini.
Memahami Korelasi Dua Pair
Dalam statistik, korelasi adalah hubungan yang terukur antara dua besaran pada suatu waktu. Nilai korelasi secara umum berkisar antara -1 dan 1. Korelasi -1 berarti kedua pair tersebut memiliki hubungan negatif sempurna, artinya pair tersebut bergerak dengan arah yang selalu berlawanan. Apabila salah satunya naik, maka satunya akan turun.
Korelasi negatif juga dapat bernilai lebih dari -1 dengan kecenderungan yang sama dengan nilai -1 (semakin kecil nilai korelasi negatifnya, semakin besar jarak perbedaaannya). Contoh pair berkorelasi negatif dapat dilihat pada EUR/USD (garis biru) dan USD/CHF (garis hijau) berikut ini:
Sebaliknya, korelasi 1 berarti kedua pair memiliki hubungan yang positif sempurna, dimana keduanya bergerak dengan arah yang selalu sama. Apabila satu pair naik, pair yang lain juga akan naik. Jika nilai korelasi positif lebih dari 1, maka kedua pair cenderung bergerak ke arah yang sama pula (semakin besar nilai korelasi positifnya, semakin dekat dan akurat kesamaan geraknya). Contoh pair dengan korelasi positif dapat dilihat pada EUR/USD (garis biru) dan GBP/USD (garis merah) berikut:
Manfaat Korelasi Dua Pair Dalam Forex
Bagi trader pemula alias newbie, memahami manfaat korelasi dua pair dalam forex itu penting. Mengapa demikian? Korelasi dua pair dapat digunakan untuk menentukan open posisi, apakah akan Buy atau Sell. Biasanya, trader akan melakukan trading di pair yang memiliki korelasi kuat, baik itu positif maupun negatif. Mari kita ambil contoh pada EUR/USD dan GBP/USD. Antara EUR/USD dan GBP/USD memiliki korelasi positif dan relatif tinggi, sehingga kecenderungan yang terjadi apabila pair EUR/USD bergerak naik, maka pair GBP/USD juga bergerak naik. Karena sifat korelasinya inilah kemudian banyak trader yang memperdagangkan kedua pair ini secara bersamaan.
Pair "bersaudara" yang mempunyai korelasi tinggi seperti ini bisa digunakan juga apabila kita ingin melakukan hedging, yaitu trading dengan dua posisi atau lebih pada saat yang sama, di mana tujuannya adalah untuk mengimbangi kerugian di posisi pertama. Dalam hal ini, hedging dapat diambil sebagai alternatif untuk diversifikasi risiko. Trader dapat mencari dua pasangan mata uang yang berkorelasi, baik positif ataupun negatif. Kemudian membuka posisi pada keduanya untuk diversifikasi risiko, misalnya pada pair EUR/USD dan GBP/USD.
Ketika Dolar AS cenderung Bearish (melemah), maka trader dapat membuka posisi Buy sebesar 1 lot pada EUR/USD, dan sell 1 lot pada GBP/USD. Risikonya boleh jadi akan lebih ringan dibanding jika trader hanya melakukan Buy 2 lot pada EUR/USD saja, yang bisa langsung hangus ketika Dolar AS mendadak menguat di luar dugaan.
Selain beberapa pair mata uang di atas, korelasi positif juga banyak ditemukan pada mata uang komoditas (Comodity Dollar, Dolar Komoditas). Dolar komoditas adalah sebutan bagi mata uang suatu negara yang sangat bergantung pada ekspor komoditinya, bisa hasil tambang atau hasil bumi. Pair yang dikategorikan sebagai Comdoll adalah AUD/USD, USD/CAD dan NZD/USD. Selain itu, Gold (emas) atau XAU/USD serta perak atau XAG/USD juga dikategorikan sebagai pasangan mata uang komoditi, karena base currency keduanya adalah komoditi yang diperdagangkan dalam USD.
Semua mata uang komoditi mempunyai korelasi positif dengan komoditi yang dihasilkan negara asalnya. AUD/USD berkorelasi positif dengan XAU/USD, karena Australia merupakan salah satu eksportir bahan tambang terbesar di dunia; sedangkan USD/CAD berkorelasi positif dengan harga minyak mentah dunia, karena Kanada adalah salah satu negara produsen dan eksportir minyak.
Penutup
Korelasi antar pair biasanya bersifat dinamis dan berubah setiap saat. Kita bisa mengamati korelasi beberapa hari terakhir dan membandingkannya dengan nilai korelasi dalam jangka panjang, misalnya satu tahun. Dalam hal ini, trader sebaiknya selalu up-to-date dengan informasi terbaru terkait korelasi pair forex. Hal ini karena nilai korelasi dua pair dapat berubah-ubah secara rutin, sehingga Anda perlu senantiasa memperbarui strategi trading sesuai dengan nilai korelasi pair terbaru.
Contoh Tabel Korelasi Pair
Tanpa adanya pemahaman korelasi dua pair saat membuka posisi trading, maka risiko yang timbul bisa jadi semakin besar. Misalnya, Anda ceroboh open buy pada EUR/USD dan GBP/USD. Ketika Dolar melemah, maka kedua posisi tersebut akan sama-sama loss. Hal ini tentu akan berbeda jika Anda memahami hubungan kedua pasangan mata uang tersebut yang bernilai positif.
Melakukan trading dengan dasar dinamika korelasi dua pair pada dasarnya butuh ketelatenan tersendiri sih. Yah, tapi setidaknya bisa menjadi alternatif dasar pengambilan keputusan dalam bertrading. Good Luck!
Uraian di atas adalah tentang korelasi dua pair forex beserta fungsinya dalam trading. Kira-kira, pair mata uang mana sajakah yang paling banyak diperdagangkan dalam forex? Simak ulasan selengkapnya dalam artikel Pasangan Mata Uang Dalam Forex dan Korelasinya.