Dolar Australia menurun cukup tajam di hari Jumat (21/08) pagi ini akibat terpengaruh oleh data survei manufaktur China (flash) pada bulan Agustus yang ternyata lebih rendah dibandingkan dengan ekspketasi. China merupakan negara partner perdagangan yang utama bagi Australia. AUD/USD pun turun 0.53 persen ke kisaran 0.7297 pasca laporan tersebut.
PMI Manufaktur China flash Caixin tercatat melemah ke angka 47.1, tepatnya di level rendah 77 bulan, dari eskpektasi sebelumnya di angka 47.7 untuk bulan Agustus. Pada bulan Juli, PMI Manufaktur Caixin China mencapai kisaran 47.8. Angka di bawah level 50 menunjukkan terjadinya kontarksi dalam sektor tersebut. PMI Manufaktur flash Caixin China adalah pengukuran ekonomi awal yang dirilis tiap bulan dan akan diawasi secara seksama karena ada korelasinya dengan pertumbuhan.
Data yang dirilis tersebut pada hari ini menambah kekhawatiran akan kondisi perekonomian China saat ini, belum lagi karean menyusutnya permintaan ekspor dan domestik di negara ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
China Adalah Konsumen Penting
Menurut analis pasar dari CMC markets, Nicholas Teo, dalam catatannya pada BBC, kemerosotan yang dialami oleh China dapat menghancurkan harapan terhadapp pemulihan ekonomi global. "China kini bukan lagi sekedar 'pabrik' dunia. Ia (China) juga (berperan) sebagai konsumen penting bagi (perusahaan) produksi dan jasa dunia. Sejumlah perusahaan dan industri menggantungkan nasib mereka pada konsumen-konsumen China yang saat ini sedang tidak diuntungkan di sektor purchasing power," tutur Teo.
Jadi, lanjutnya, ketika China "bersin" maka bukan tidak mungkin negara-negara di dunia, termasuk Australia, ikut tertular "virus" yang sedang diderita oleh China. Seperti yang sudah diketahui, Australia mengandalkan China dalam permintaan ekspor-ekspor komoditas.
