Dolar Australia menguat di Kamis pagi (15/10) ini, meskipun jumlah lapangan kerja dilaporkan lebih rendah daripada ekspektasi. Hal itu dikarenakan, para investor lebih fokus pada angka pengangguran yang tercatat lebih baik dibanding perkiraan.
Biro Statistik Australia (ABS) melaporkan, jumlah lapangan kerja jeblok sebanyak 5,100 pada bulan September, dibandingkan dengan ekspektasi penambahan lapangan kerja hingga 5,000. Namun, tingkat pengangguran di Australia untuk bulan September masih berada di level 6.2 persen, sama dengan bulan Agustus dan lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi memburuk ke level 6.3 persen. Stagnannya angka pengangguran tersebut dibarengi dengan turunnya tingkat partisipasi kerja (jumlah orang yang mencari kerja) ke 64.9 persen dari 65 persen.
Wilayah Tasmania menikmati penurunan jumlah pengangguran yang cukup signifikan, yakni hingga di level 6 persen dari 6.4 persen pada bulan Agustus, begitupula dengan wilayah New South Wales dan Queensland. Akan tetapi, di wilayah Australia Selatan, jumlah pengangguran justru sedikit naik.
Sebelum data ketenagakerjaan ini diumumkan, telah dirilis pula data ekspektasi inflasi Australia oleh MI, yang diperkirakan akan naik ke 3.5 persen dari 3.2 persen.
Aussie Mendaki
AUD/USD diperdagangkan pada angka 0.7342, atau naik 0.34 persen. Dolar AS, sebagai rival Dolar Australia, malam tadi diterpa pelemahan akibat mengecewakannya data penjualan retail AS dan Indeks Harga Produsen yang meredam lagi optimisme akan penguatan ekonomi AS.