EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,112.71   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 1 jam lalu, #Saham AS

Bank Sentral Antre Rapat, Reli Dolar AS Mengendur

Penulis

Dimulai dari rapat bank sentral Australia (RBA) pada hari Selasa, kemudian rapat BoE dan ECB pada hari Kamis.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) menjauh dari puncak tertinggi 18-bulannya dalam perdagangan awal pekan ini (31/Januari). Gejolak pasar mereda, sementara trader dan investor menantikan pengumuman hasil rapat kebijakan dari beberapa bank sentral utama selama beberapa hari mendatang.

DXY Daily

Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed tahun 2022 memuncak selama perdagangan pekan lalu, sehingga kurs dolar AS melejit ke rekor tertinggi 18 bulan. Pasar uang saat ini memperhitungkan 90 persen peluang untuk empat kali kenaikan suku bunga The Fed hingga akhir tahun ini, serta 67 persen peluang untuk lima kali kenaikan.

"USD 'tersenyum' lagi, berlandaskan pada kombinasi dari perhitungan ulang suku bunga dan sentimen risiko yang lebih lemah," papar analis dari Barclays dalam catatan akhir pekan yang dikutip oleh Reuters.

Ke depan, Barclays memperkirakan potensi reli dolar AS lanjutan yang berbasis pada ekspektasi "rate hike" akan cenderung terbatas. Sentimen risk-on-risk-off di pasar ekuitas dapat mendorong dolar AS naik lebih tinggi lagi, tetapi pergerakan USD pekan lalu menandakan bahwa siklus normalisasi suku bunga The Fed yang "agresif" sudah diperhitungkan dalam kurs USD saat ini.

Sementara itu, pelaku pasar juga akan menyoroti beberapa rapat bank sentral yang kemungkinan melahirkan keputusan krusial. Dimulai dari rapat bank sentral Australia (RBA) pada hari Selasa, kemudian rapat BoE dan ECB pada hari Kamis.

Pasar berharap RBA akan mengakhiri program Quantitative Easing-nya dalam pengumuman hasil rapat besok pagi. Tapi finalisasi QE saja mungkin tidak cukup untuk menjadi katalis bagi Aussie, karena fokus sesungguhnya terletak pada perkara apakah RBA akan bersiap untuk menaikkan suku bunga.

Rapat bank sentral Inggris berpotensi menjadi katalis yang lebih besar, karena mayoritas analis mengharapkan kenaikan suku bunga BOE lagi sebanyak 25 basis poin. Apabila ekspektasi terealisasi, GBP/USD belum tentu melonjak. Namun jika ekspektasi gugur, Cable agaknya punya ruang untuk longsor.

Pengumuman hasil rapat berikutnya dari ECB kemungkinan lebih sepi. Konsensus tak mengharapkan perubahan kebijakan apa pun dari bank sentral Eropa, meskipun selalu ada peluang untuk terjadinya kejutan pada peristiwa penting seperti ini.

Download Seputarforex App

297226
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.