EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,127.77   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 33 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 33 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 34 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 41 menit lalu, #Saham AS

BI Pangkas Suku Bunga, Rupiah Perkasa

Penulis

Kurs Rupiah menguat suku bunga acuan BI dipangkas di level 5.75 persen. Selain itu, pelemahan Dolar AS akibat isu Fed Rate Cut turut mendongkrak Rupiah.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah menguat terhadap Dolar AS pada Jumat sore ini (19/Juli). Berdasarkan grafik TradingView, Rupiah menguat dibandingkan penutupan hari sebelumnya, dari level Rp13,955 ke Rp13,895. Sementara berdasarkan grafik Bloomberg, Rupiah naik dari level penutupan kemarin di level Rp13,960 ke Rp13,920.

rupiah hari ini

 

Dipengaruhi Pemotongan Suku Bunga BI

Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps), dari 6.00 menjadi 5.75 persen pada Kamis (19/7).

Kebijakan ini ditempuh oleh BI seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang mulai melunak, prakiraan inflasi yang tetap rendah, dan stabilitas eksternal yang terkendali. Gubernur BI Perry Warjiyo berharap penurunan suku bunga BI ini menjadi momentum pendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang masih terbuka ruang bagi kebijakan moneter yang akomodatif, sejalan dengan rendahnya prakiraan inflasi dan perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi lebih lanjut," tutur Perry, dikutip dari CNBC Indonesia.

Senada dengan Perry, Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim, menilai kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia ini memberikan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Data fundamental baik secara eksternal maupun internal telah mendukung penguatan mata uang Rupiah," ujar Ibrahim, dilansir dari Bisnis.

 

Dolar AS Kian Terpuruk Akibat Sinyal Fed Rate Cut

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, memperkirakan kurs Rupiah berpotensi terus naik, menyusul pernyataan sejumlah petinggi The Fed yang mendukung pemangkasan suku bunga acuannya. Salah satunya datang dari Wakil Ketua The Fed, Richard Clarida, yang menyatakan The Fed mungkin harus bertindak lebih awal dan tidak menunggu sampai keadaan semakin memburuk.

"Kelihatannya Rupiah bisa menguat lagi hari ini karena pelemahan Dolar AS, akibat pernyataan-pernyataan para pejabat Bank Sentral AS semalam yang mendukung pemangkasan suku bunga acuannya," kata Ariston, dikutip dari SindoNews.

Ariston memprediksi jika peluang kurs Rupiah untuk melanjutkan penguatannya masih terbuka lebar, yakni di kisaran Rp13,900-Rp14,000 per Dolar AS.

289314
Penulis

Alumni Sastra Inggris yang sudah berkecimpung dalam dunia penulisan selama 8 tahun. Sudah mulai menulis sejak masih kuliah. Saat ini aktif sebagai penulis di seputarforex.com.