Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 2 hari, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 2 hari, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 2 hari, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 2 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Binance Akan Luncurkan Platform OTC Untuk Yuan China

Penulis

Salah satu bursa kripto terbesar di dunia, Binance, berniat memfasilitasi perdagangan over-the-counter antara cryptocurrency dengan mata uang China.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Kabar ini disampaikan oleh Co-Founder sekaligus Chief Marketing Officer (CMO) Binance, Yi He, pada sebuah kesempatan wawancara di pertengahan September lalu. Menurut Yi He, platform baru Binance ini siap diluncurkan bulan depan dan hanya menargetkan pasar China.

Platform trading OTC Binance

Hingga saat ini, Binance sendiri sebenarnya telah menyediakan jalur perdagangan OTC yang bisa memungkinkan para kliennya untuk membuka transaksi dengan ukuran besar. Per April 2019, transaksi via OTC trading di Binance bahkan melonjak tajam hingga mendatangkan profit nyaris sebesar 80 juta Dolar AS.

Sayangnya, layanan trading OTC Binance tersebut sejauh ini belum masuk ke pasar China karena ketatnya aturan pemerintah terhadap perdagangan kripto. Pada September 2017, otoritas China memang secara resmi melarang aktivitas trading di bursa kripto dan menutup akses hubungan antara bursa kripto dengan bank-bank komersial untuk menyediakan fasilitas deposit dalam bentuk mata uang fiat. Sejak saat itu, Binance yang sejatinya perusahaan China langsung angkat kaki serta memindahkan server dan pusat operasionalnya di Jepang.

Meskipun begitu, minat masyarakat China terhadap kripto rupanya masih terus bergeliat. Meski dilarang melakukan transaksi via bursa kripto, mereka tetap melakukan trading kripto lewat jalur OTC. Dilansir dari Cointelegraph, para investor China akan membeli Stablecoin seperti Tether via OTC, sebelum menukarnya dengan mata uang kripto lain. OTC sendiri memang dikenal sebagai metode perdagangan yang bisa menghubungkan pihak pembeli dan penjual secara langsung, dan biasanya diadakan tanpa fungsi pengawasan dari pihak otoritas.

Melihat tumbuhnya minat para investor Negeri Tirai Bambu terhadap perdagangan OTC kripto, Binance pun berminat untuk kembali menembus pasar China, dengan menciptakan platform perdagangan yang secara khusus memfasilitasi penukaran Yuan dengan mata uang kripto secara OTC. Guna memuluskan langkah mereka, sebelum ini Binance telah menunjukkan keseriusan untuk kembali ke China dengan berpartisipasi dalam pendanaan Mars Finance, sebuah perusahaan publikasi kripto dan Blockchain yang berbasis di Beijing.

290195
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.