EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,127.30   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 2 jam lalu, #Saham AS

Bursa Efek Hong Kong Lirik Teknologi Blockchain Untuk Platformnya

Penulis

HKEX, bursa efek terbesar ke-6 di dunia mulai melirik Blockchain. Dalam rencana ini, bursa efek Hong Kong tersebut akan merangkul bursa efek Australia.

Setelah Australian Securities Exchange (ASX) yang telah menjadi bursa pertama dalam hal adopsi Blockchain, Hong Kong Stock Exchange (HKEX) berniat mengiktui jejaknya. Bursa Efek Hong Kong itu mulai melirik teknologi Blockchain untuk diimplementasikan pada platformnya. Rencananya, teknologi Blockchain akan diterapkan pada sektor pencatatan kepemilikan saham, pengelolaan kliring, dan penyelesaian transaksi ekuitas.

 

Bursa Efek Hong Kong ingin gunakan blockchain

Ikuti Jejak Bursa Efek Australia

Setelah dua tahun melakukan pengujian ketat, ASX dapat menerapkan Blockchain pada sistem pertukaran mereka pada bulan Desember tahun lalu. Platform Blockchain yang diadopsi oleh ASX dikembangkan oleh sebuah perusahaan fintech, Digital Asset, yang berbasis di New York.

Tidak seperti Blockchain publik milik Bitcoin yang bergantung pada salinan buku besar bersama dan disimpan di setiap komputer secara global, sistem ASX dioperasikan oleh jaringan pribadi milik ASX. Hal ini memungkinkan tingkat kerahasiaan transaksi tetap aman dan hanya diketahui oleh anggota yang memiliki akses.

Melihat kesuksesan ASX tersebut, HKEX kemudian ingin bekerja sama dengan ASX dalam menerapkan teknologi Blockchain untuk proses inti pada sistem perdagangannya. Dilansir dari Financial Times, Chief Executive HKEX, Charles Li bahwa mereka ingin menggunakan teknologi Blockchain di beberapa sektor termasuk transaksi saham, dan perdagangan Over The Counter.

"HKEX saat ini sedang menjalankan dialog yang lebih dekat dengan ASX, untuk memahami teknologi Blockchain", tutur Charles Li kepada FT.

 

Belum Menyerah Meski Pernah Gagal

HKEX sebelumnya telah memulai usaha pengembangan teknologi Blockchain sendiri untuk perusahaan yang lebih kecil di pasar swasta. Namun, karena kurangnya vendor perangkat lunak yang layak, serta kurangnya developer Blockchain yang berpengalaman, proses pengembangan terpaksa dihentikan.

Saat ini, bursa efek terbesar ke-6 di dunia itu berusaha merangkul ASX untuk mendapatkan seluruh wawasan mengenai teknologi terdesentralisasi, agar dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dengan teknologi Blockchain. Selain itu, dengan merangkul pihak yang telah sukses melakukan adopsi Blockchain, HKEX berharap bisa memangkas budget dan waktu yang diinvestasikan pada upaya pengembangan ini.

282951
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.