EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 153.190   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,300.29/oz   |   Silver 26.78/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 7 jam lalu, #Saham AS

Cryptojacking Infeksi Situs Bisnis Di Seluruh Dunia, Termasuk YouTube

Penulis

Perusahaan keamanan TrendMicro menyatakan dalam sebuah laporan baru bahwa layanan iklan DoubleClick Google digunakan untuk mendistribusikan Malware kripto.

Perusahaan keamanan TrendMicro menyatakan dalam sebuah laporan baru bahwa layanan iklan DoubleClick Google digunakan untuk mendistribusikan Malware kripto ke sejumlah pengguna di Eropa dan Asia. Pada Blog TrendMicro dijelaskan bahwa CoinHive –salah satu program berbasis JavaScript yang bekerja di latar belakang sebuah situs web dan menggunakan kekuatan pemrosesan komputer untuk menambang Monero (XMR)– telah didistribusikan secara luas dengan memanfaatkan Iklan DoubleClick Google. Pengguna script CoinHive tersebut dapat mencuri sumber daya CPU (GPU) lain tanpa persetujuan dan sepengetahuan pemiliknya.

 

Cryptojacking

 

Layanan Iklan DoubleClick Google tersebut juga digunakan oleh YouTube, platform video terpopuler di dunia. Menurut ArsTechnica, pengguna YouTube akan merasakan kelambatan komputernya setelah klik Iklan di salah satu video. Ternyata, pada iklan tersebut telah disusupi oleh Malware yang dapat menggerus seluruh sumber daya CPU (GPU) pengguna, tanpa diketahui karena JavaScript yang ditanamkan langsung berjalan pada Background.

"The Malvertisement", sebutan dari Malware tersebut merupakan gabungan dari dua skrip web penambangan yang berbeda, selain iklan yang sebenarnya.

TrendMicro melanjutkan, "Halaman web yang terinfeksi akan menunjukkan iklan yang sah, sementara dua skrip web penambang secara diam-diam menjalankan tugas mereka di latar belakang. Sebanyak 80% kekuatan pemrosesan komputer yang terkena dampak dapa diambil alih, serta mengurangi kinerja mesin."

Namun, YouTube dan Google sebagai induknya telah mengumumkan bahwa situasi Hijacking tersebut sudah diselesaikan dalam beberapa jam setelah terdeteksi. Menurut sebuah email dari YouTube, iklan yang terinfeksi Malware sudah diblokir dalam waktu kurang dari dua jam, dan pelaku kejahatan tersebut segera dihapus dari platform.

Selain YouTube, beberapa bulan terakhir juga diketahui bahwa Perusahaan Raksasa Transneft, yang bergerak di bidang Minyak Bumi, mengaku bahwa platform mereka juga telah terinfeksi Malware CoinHive ini. Bahkan, pihak Transneft mengecam CoinHive karena infeksi tersebut dapat merusak perangkat keras secara instan.

Awal bulan ini, Firma Keamanan Software Check Point, mengeluarkan sebuah laporan tentang peningkatan tajam dalam prevalensi Malware kripto. Check Point menyatakan bahwa 55% bisnis di seluruh dunia terkena dampak dari serangan tersebut. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa CoinHive dijadikan sebagai "Most Wanted Malware".

282222
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.