Dolar AS bergerak beragam di sesi perdagangan Asia Jumat (07/Oktober) siang ini menyusul flash-crash yang terjadi pada pair Pounds Sterling pagi tadi. Yen pun unggul terhadap Dolar AS atas fungsinya sebagai safe-haven dalam fenomena tersebut. Sedangkan terhadap Euro, Dolar terus unggul dengan EUR/USD yang oversold di angka 1.1118 saat berita ini ditulis.
Perhatian pasar pada perkembangan Brexit--dimana Prancis dan negara-negara maju di Zona Euro lainnya akan meminta syarat yang membuat proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa makin alot--kian meruncing. Hal inilah yang ditengarai sebagai salah satu faktor penyebab terjungkalnya Sterling di sesi perdagangan Asia hari ini.
Padahal, pasar tengah menunggu laporan dari NFP AS malam tadi. Laporan klaim Pengangguran AS malam tadi makin meyakinkan penguatan Greenback dengan hasil hanya bertambah 249k minggu ini, atau lebih baik jika dibandingkan perolehan pada periode sebelumnya 254k. Estimasi ekonom, Jobless Claims AS akan meningkat tipis ke 255k.
Konsensus Tentang NFP AS
USD/JPY sempat menyentuh level puncak 104.019 sebelum kemudian melorot lagi ke angka 103.813 saat berita ini ditulis menyusul para trader yang mencari aset aman setelah flash-crash Pounds. Di Jepang sendiri ada laporan mengenai rata-rata pendapatan tunai untuk bulan September yang menurun 0.1 persen, jauh dari estimasi kenaikan 0.5 persen dalam basis tahunan.
Sementara itu, AUD/USD diperdagangkan menurun 0.15 persen kemudian flat di kisaran 0.7574 siang hari ini, setelah laporan indeks konstruksi Australia yang tercatat mencapai angka 51.4, melonjak 4.8 poin menuju ekspansi pasca kontraksi pada bulan Agustus.
Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatan Greenback terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya, naik 0.21 persen ke angka 96.86 pagi ini. Para pelaku pasar sedang menunggu laporan NFP AS malam nanti untuk dijadikan patokan tentang kenaikan tingkat suku bunga The Fed. Perkiraan konsensus, NFP AS akan tumbuh 175,000 pada bulan September, menyusul kenaikan 151,000 pada bulan Agustus.