Seputarforex.com - Dolar AS mengawali sesi perdagangan pekan ini, Senin (10/Apr) dengan beredar di level tinggi tiga minggu. Penguatan Dolar tetap terjadi kendati gejolak politik belum mereda. Pasar masih mengamati perkembangan pengiriman pesawat tempur AS ke semenanjung Korea berikut serangan misil ke Suriah Jumat lalu.
USD/JPY sudah naik 0.31 persen ke angka 111.44 pagi ini. Akhir pekan lalu, pair tersebut sempat menyentuh angka 110.015 begitu AS dikabarkan meluncurkan puluhan misil ke wilayah Homs, Suriah, guna membalas serangan senjata kimia yang dituding dilakukan oleh Presiden Suriah Bassar Al-Assad atas warganya sendiri.
Ekonomi Jepang
Sementara itu, Jepang merilis data mengenai Neraca Berjalan (unadjusted) yang surplus ke perolehan terbesar. Bulan Maret lalu, surplus Neraca Berjalan Jepang mencapai 2.814 T yen dibandingkan dengan surplus 2.616 T yen yang diperkirakan,
Gubernur Bank Sentral Jepang, Haruhiko Kuroda, mengatakan bahwa perekonomian Jepang masih melanjutkan pemulihan dengan tren yang moderat. "Ekonomi negara kami masih melanjutkan tren pemulihan," kata Kuroda sambil menambahkan kalimat "ekspansi yang moderat" di masa akan datang. Inflasi pun akan mendekati target 2 persen sehubungan dengan peningkatan kondisi supply-demand yang terjadi.
Dalam Jangka Pendek, Dolar Masih Terdukung
Di Amerika, minggu lalu Dolar AS melonjak meski data NFP AS bulan Maret hanya menambahkan 98,000 lapangan kerja, lebih rendah dari ekspektasi 180,000. Tingkat pengangguran AS masih di kisaran 4.5 persen. Selain itu, Dolar juga masih terdukung setelah Presiden The Fed untuk wilayah New York, William Dudley, mengatakan bahwa rencana The Fed untuk menyusutkan neraca keuangannya tahun ini, hanya akan menciptakan sedikit saja jeda pada rencana kenaikan suku bunga.
Menurut Imre Speizer, analis dari Westpac, dalam jangka pendek, momentum yang ada akan mendukung kenaikan Dolar, tetapi tidak menyarankan untuk terlalu jauh menanggapi kenaikan tersebut. Fokus akan segera berganti ke risiko shutdown pemerintah AS sehubungan dengan masalah plafon utang pada pertengahan April ini.
Malam nanti, Ketua The Fed, Janet Yellen, dijadwalkan akan berbicara di University of Michigan. Para investor kini tengah mencari petunjuk baru tentang waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga AS.