EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 156.430   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,421.69/oz   |   Silver 32.26/oz   |   Wall Street 39,872.99   |   Nasdaq 16,794.87   |   IDX 7,186.04   |   Bitcoin 71,448.20   |   Ethereum 3,663.86   |   Litecoin 88.60   |   PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp5.7 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp300 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, Selasa (21/Mei), 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp1.4 triliun. Cum date dijadwalkan pada 28 Mei 2024, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,331, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,748 pada pukul 19:20 ET (23:20 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 39,923, 19 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Dan Pasar Keuangan Pasca Tapering The Fed Tahap Dua

Penulis

Isu paling penting bagi Dolar AS telah terjadi pada pekan lalu, yaitu keputusan kebijakan moneter oleh Federal Reserve AS. Pada awalnya, keputusan The Fed yang dirapatkan melalui FOMC tersebut nampak tak banyak berpengaruh pada Dolar AS, namun pada akhirnya Si Hijau pun melambung dengan keputusan untuk The Fed untuk melanjutkan tapering. Berikut ini adalah tiga kesimpulan yang didapat dari FOMC seminggu lalu.

Isu paling penting bagi Dolar AS telah terjadi pada pekan lalu, yaitu keputusan kebijakan moneter untuk mengurangi pembelian aset bulanan (tapering) oleh Federal Reserve AS. Pada awalnya, keputusan The Fed yang dirapatkan melalui FOMC tersebut nampak tak banyak berpengaruh pada Dolar AS, namun pada akhirnya Si Hijau pun melambung dengan keputusan untuk The Fed untuk melanjutkan tapering. Berikut ini adalah tiga kesimpulan yang didapat dari FOMC seminggu lalu.

tapering_the_fed
1. Pekan Kemilau Bagi Dolar AS
Dolar terpantau tak begitu kuat pada awal mingggu lalu. Kenaikan suku bunga dari Bank Sentral India dan Turki menghasilkan minat risiko pada pasar Forex yang akhirnya melemahkan mata uang Amerika Serikat. Lalu kemudian tapering pun dilancarkan. Pada awalnya, pengumuman dari FOMC tersebut tampak tak begitu menguntungkan Dolar AS. Akan tetapi, para trader rupanya cukup banyak mencerna berita-berita, sehingga pasar mata uang pun heboh. Dolar pun melesat terhadap semua mata uang mayor, namun masih harus berjuang keras menghadapi Yen, yang juga mengambil keuntungan dari aksi penghindaran risiko yang mengiringi pengumuman tapering.

2. Firasat Baik The Fed
Diputuskannya pemotongan sebanyak $10 M lagi pada bulan ini menandakan bahwa The Fed merasa bahwa perekonomian Amerika Serikat telah cukup kuat untuk tak terus menerus membeli aset bulanan. adi, jika dijumlah mulai tapering Desember kemmarin, The Fed telah memotong pembelian aset bulanannya sebanyak $20 M. Terlalu sedikit? Mungkin juga. Tetapi, pada dasarnya, keputusan The Fed ini diambil atas dasar data-data ekonomi yang terakhir, terutama data pasar tenaga kerja yang tercatat cukup prima. Terakhir, The Fed pun tampak tak terlalu mengkhawatirkan volatilitas yang terjadi di pasar negara berkembang karena hampir tak satupun pejabat The Fed yang komentarnya menyinggung hal tersebut.

3. Para Investor Tak Bergembira Atas Tapering
Kebahagiaan The Fed tak serta merta menjadi kebahagiaan investor. Para investor justru tak begitu senang akan adanya tapering ini, karena mereka merasa bahwa pengurangan stimulus akan menghambat pertumbuhan negeri Paman Sam. Setelah pengumuman tapering minggu lalu, indeks-indeks saham anjlok lebih dari 1%, sedangkan yield 10 tahunan dalam obligasi pemrintah menghujam ke level terendah sejak akhir Oktober. Bahkan Indeks Dolar hampir tidak bereaksi terhadap berita dan memulihkan keuntungan pasca FOMC kurang dari satu jam setelah pengumuman dirilis.

157324
Penulis

SFN merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk mengulas berita-berita terkini di bidang forex maupun saham.