EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.37/oz   |   Silver 26.92/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 20 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 20 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 20 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Melemah Terhadap Yen Dan Loonie Di Awal Pekan

Penulis

Dolar AS melemah terhadap Yen dan Dolar Kanada di awal pekan ini. Survei bisnis Tankan dan isu perang dagang AS-Kanada menjadi faktor penggeraknya.

Seputarforex.com - Awal pekan ini, Senin (02/Juli), Dolar AS bergerak beragam dan cenderung melemah di tengah sepinya rilis data berdampak tinggi. Sempat mempertahankan penguatan terhadap Yen, Dolar AS akhirnya menunjukkan penurunan. Sedangkan terhadap Dolar Kanada alias Loonie, Greenback masih berjuang untuk bangkit meski belum jauh dari level rendahnya di akhir pekan lalu.

 

dolar as

 

Dolar AS melemah terhadap sebagian mata uang mayor setelah Jumat kemarin, Departemen Perdagangan AS mencatat bahwa data Belanja Konsumen (Consumer Spending) bulan Mei hanya naik 0.2 persen, lebih lambat dari ekspektasi kenaikan 0.4 persen. Padahal secara terpisah, Departemen Perdagangan AS melaporkan data Core PCE Inflation yang meningkat ke target 2% The Fed, untuk pertama kalinya dalam 6 tahun terakhir.

 

USD/JPY Turun Usai Laporan Manufaktur Tankan Jepang

Yen menurun beberapa saat setelah laporan hasil survei manufaktur Tankan pagi tadi. Data yang dihimpun tiap kuartal oleh Bank Sentral Jepang (BoJ) tersebut menunjukkan bahwa Indeks Sentimen Manufaktur Jepang berada pada level +21 pada kuartal kedua, tergelincir dari hasil kuartal pertama yang +24.

Survei Tankan tahun ini tercatat mengalami penurunan dalam dua kuartal berturut-turut. Fenomena semacam itu baru pertama kalinya terjadi semenjak Shinzo Abe menjadi Perdana Menteri Jepang sejak tahun 2012. Sehingga, rencana ekonomi "Abenomics" yang dicetuskan oleh Abe pun dikhawatirkan akan menemui kegagalan.

USD/JPY sempat memuncak pasca laporan tersebut. Namun beranjak siang, Dolar AS membentur puncak 111.016 yen, dan pasangan mata uang tersebut mulai bergerak turun ke angka 110.702 saat berita ini ditulis.

 

Grafik USD/JPY

 

 

USD/CAD Berjuang Tinggalkan Level Rendah

Di sisi lain, Dolar AS masih tertekan terhadap Dolar Kanada. Isu perang dagang antara Amerika Serikat dengan beberapa negara termasuk Kanada, menjadi salah satu kontributor penggerak USD/CAD. Jumat lalu, Kanada membalas bea impor baja dan alumunium AS, dengan menerapkan sangsi senilai CAD16.6 miliar terhadap barang-barang impor dari Amerika Serikat. Kebijakan tersebut berlaku sejak hari Minggu kemarin. Akibatnya, USD/CAD terjungkal dari angka 1.3246 ke 1.3131 dalam satu hari. Saat berita ini ditulis, USD/CAD diperdagangkan pada posisi 1.3171, berjuang meninggalkan level rendahnya.

284211
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.