Dolar AS bergerak ke level rendah satu bulan di hari Kamis (18/06) pagi ini, menderita kemunduran setelah Ketua The Fed mengungkapkan pernyataan yang mengecewakan bagi para pelaku pasar yang mengharapkan sinyal waktu pelaksanaan kenaikan tingkat suku bunga yang lebih jelas. Di samping itu, Janet Yellen, Ketua The Fed, menekankan bahwa rentang keputusan akan kenaikan tingkat suku bunga, masih digodok dan masih akan memperhatikan peningkatan lebih jauh di sektor tenaga kerja, seperti yang menjadi patokan selama ini.
FOMC Dovish Lagi
Dalam proyeksinya, para pejabat The Fed juga melihat sedikit penurunan laju perekonomian di akhir tahun 2016 dan 2017 dibandingkan dengan proyeksi pada bulan Maret dan para pembuat kebijakan saat ini cenderung lebih ingin menaikkan suku bunga dalam sekali saja tahun ini atau bisa juga tak akan ada kenaikan sama sekali. FOMC bulan Juni 2015 ini memutuskan untuk tetap pada suku bungan 0.25 persen dan merevisi proyeksi GDP-nya untuk tahun 2015 ini dari 2.3 persen ke 2.7 persen menjadi lebih rendah yakni 1.8 persen ke 2.0 persen.
Pernyataan itu direspon sebagai nada dovish oleh para investor, hasilnya yield-yield obligasi pemerintah AS pun harus bergerak mundur. Imbal hasil dua tahunan merosot sebanyak 0.6411 persen dari sebelumnya di 0.7660. Greenback pun terpukul menghadapi mata uang-mata uang mayor lainnya, dengan indeks Dolar yang menuju posisi 94.114 - level rendah yang terakhir dibentuk pada tanggal 19 Mei - mundur dari kisaran 95.178 sebelumnya.
Dolar AS Melemah
Bahkan Euro pun memetik keuntungan dengan naik ke level tinggi satu minggu di $1.1358, walaupun risiko gagal bayar utang Yunani belum menemui jalan keluar demi mendapatkan bantuan dana dari para kreditornya. Terhadap Yen, Dolar AS juga harus mundur ke posisi 123.430 darilevel tinggi 124.465. Sementara EUR/JPY justru naik ke level tinggo satu minggu ke 140.31. GBP/USD juga ikut memanen kenaikan sebanyak 0.67 persen ke angka 1.5873.
Satu-satunya mata uang yang gagal mengambil keuntungan dari lemahnya Dolar AS adalah Dolar New Zealand. Mata uang berjuluk Kiwi tersebut malah turun lagi hingga lebih dari setengah sen Dolar AS ke level rendah 0.6881, akibat laporan pertumbuhan New Zealand yang hanya mencapai 0.2 persen dalam kuartal lalu, yang terlamban dalam kurun waktu dua tahun.