EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 152.200   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.664   |   Gold 2,301.64/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 19 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Mundur Teratur Pasca Dovishnya FOMC Juni 2015

Penulis

Dolar AS bergerak ke level rendah satu bulan di hari Kamis (18/06) pagi ini, menderita kemunduran setelah Ketua The Fed mengungkapkan pernyataan yang mengecewakan bagi para pelaku pasar yang mengharapkan sinyal waktu pelaksanaan kenaikan tingkat suku bunga yang lebih jelas. Janet Yellen, Ketua The Fed, menekankan bahwa rentang keputusan akan kenaikan tingkat suku bunga masih akan memperhatikan peningkatan lebih jauh di sektor tenaga kerja.

Dolar AS bergerak ke level rendah satu bulan di hari Kamis (18/06) pagi ini, menderita kemunduran setelah Ketua The Fed mengungkapkan pernyataan yang mengecewakan bagi para pelaku pasar yang mengharapkan sinyal waktu pelaksanaan kenaikan tingkat suku bunga yang lebih jelas. Di samping itu, Janet Yellen, Ketua The Fed, menekankan bahwa rentang keputusan akan kenaikan tingkat suku bunga, masih digodok dan masih akan memperhatikan peningkatan lebih jauh di sektor tenaga kerja, seperti yang menjadi patokan selama ini.

Dolar_AS

FOMC Dovish Lagi

Dalam proyeksinya, para pejabat The Fed juga melihat sedikit penurunan laju perekonomian di akhir tahun 2016 dan 2017 dibandingkan dengan proyeksi pada bulan Maret dan para pembuat kebijakan saat ini cenderung lebih ingin menaikkan suku bunga dalam sekali saja tahun ini atau bisa juga tak akan ada kenaikan sama sekali. FOMC bulan Juni 2015 ini memutuskan untuk tetap pada suku bungan 0.25 persen dan merevisi proyeksi GDP-nya untuk tahun 2015 ini dari 2.3 persen ke 2.7 persen menjadi lebih rendah yakni 1.8 persen ke 2.0 persen.

Pernyataan itu direspon sebagai nada dovish oleh para investor, hasilnya yield-yield obligasi pemerintah AS pun harus bergerak mundur. Imbal hasil dua tahunan merosot sebanyak 0.6411 persen dari sebelumnya di 0.7660. Greenback pun terpukul menghadapi mata uang-mata uang mayor lainnya, dengan indeks Dolar yang menuju posisi 94.114 - level rendah yang terakhir dibentuk pada tanggal 19 Mei - mundur dari kisaran 95.178 sebelumnya.

Dolar AS Melemah

Bahkan Euro pun memetik keuntungan dengan naik ke level tinggi satu minggu di $1.1358, walaupun risiko gagal bayar utang Yunani belum menemui jalan keluar demi mendapatkan bantuan dana dari para kreditornya. Terhadap Yen, Dolar AS juga harus mundur ke posisi 123.430 darilevel tinggi 124.465. Sementara EUR/JPY justru naik ke level tinggo satu minggu ke 140.31. GBP/USD juga ikut memanen kenaikan sebanyak 0.67 persen ke angka 1.5873.

Satu-satunya mata uang yang gagal mengambil keuntungan dari lemahnya Dolar AS adalah Dolar New Zealand. Mata uang berjuluk Kiwi tersebut malah turun lagi hingga lebih dari setengah sen Dolar AS ke level rendah 0.6881, akibat laporan pertumbuhan New Zealand yang hanya mencapai 0.2 persen dalam kuartal lalu, yang terlamban dalam kurun waktu dua tahun.

236832
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.