Dolar AS masih stabil bertengger di bawah level tinggi enam tahun terhadap Yen pada Senin (15/09) siang ini. Reli Dolar AS terhenti sejenak menjelang rapat rutin The Fed yang akan digelar esok lusa. USD/JPY diperdagangkan pada titik 107.20, melayang-layang di atas level tinggi yang terbentuk pada hari Jumat lalu, yakni di titik 107.38, tertinggi sejak bulan Oktober 2008.
Perbedaan Arah Kebijakan Fed Dan BOJ
Pair tersebut mencapai perolehan 2.05% pada pekan lalu seiring dengan ekspektasi bahwa The Fed telah makin dekat pada kenaikan suku bunga. Hal itu terus menjadi faktor penopang Dolar AS terhadap Yen. Belum lagi, arah kebijakan bank sentral dua negara tersebut berbeda. The Fed Amerika Serikat akan menuju ke kebijakan moneter ketat, sementara Jepang masih harus melonggarkan kebijakannya demi mencapai inflasi 2%.
The Fed diekspektasikan untuk kembali memotong pembelian aset sebesar $10 miliar pada Rabu besok. Jika memang benar dilakukan, maka Oktober mendatang program QE Amerika Serikat akan selesai dan pembicaraan mengenai kenaikan suku bunga acuan akan makin kencang. Pemulihan ekonomi AS sendiri makin intensif, terbukti dari data-data ekonomi yang kian cerah. Jumat lalu, data penjaulan retail AS dilaporkan naik, dan sentimen konsumennya mencapai level tertinggi dalam 14 bulan terakhir.
Yen Tertekan
Sementara itu, Yen masih di bawah tekanan akibat pernyataan Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, pekan lalu bahwa bank sentral siap untuk kembali mengendurkan kebijakan moneternya jika target inflasi 2% tak juga tercapai.
Sedangkan Euro juga tergelincir menghadapi Yen dengan EUR/JPY yang turun 0.21% ke 138.89, melepaskan diri dari level tinggi dua bulan di 139.18. Hari ini tak banyak data dari Jepang karena pasar Jepang sedang libur nasional.