Seputarforex.com - Dolar AS masih bertengger di level tinggi di tengah menguatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS dalam sesi perdagangan Kamis (09/Mar) siang ini. Lonjakan angka dalam data ADP AS kian memantapkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed minggu depan.
Indeks Dolar, yang mengukur penguatan Dolar terhadap enam mata uang mayor lainnya, naik 0.1 persen ke angka 102.13, tak jauh dari puncak 102.26 pada tanggal 2 Maret. Laporan ADP National Employment AS malam tadi menunjukkan kenaikan pertumbuhan sebanyak 298,000 lapangan kerja pada bulan Februari lalu. Angka tersebut mematahkan ekspektasi kenaikan sebesar 190,000.
Angka ADP AS biasanya dirilis sehari sebelum laporan Non-Farm Payroll (NFP) dari Departemen Ketenagakerjaan AS dan menjadi indikator seberapa besar NFP AS tersebut nantinya. ADP hanya mengukur pembukaan lapangan kerja dari sektor swasta, sedangkan NFP mengukur pembukaan lapangan kerja non pertanian dari sektor swasta dan pemerintah.
Fed Hike Minggu Depan Hampir Pasti
Dari sini, para trader pun meninggikan keyakinan mereka terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga AS dalam rapat FOMC minggu depan menjadi 90 persen. Padahal, menurut CME Group's FedWatch tool, minggu lalu persentase keyakinan trader akan Fed Hike bulan ini baru sekitar 60 persen. Komentar Ketua The Fed Janet Yellen minggu lalu yang sangat hawkish dan diimbuhi dengan kalimat "jika sektor ketenagakerjaan tetap kuat", menjadi rujukan para trader untuk memprediksi kenaikan tingkat suku bunga.
Meski sedikit menurun di sesi perdagangan siang ini, USD/JPY masih beredar di level 114, tepatnya di angka 114.50. Greenback tertolong oleh melebarnya perbedaan suku bunga AS dan Jepang. USD/JPY bahkan menyentuh 114.75 pada hari Rabu kemarin. Euro terus melandai terhadap Dolar AS, dengan EUR/USD yang diperdagangkan di angka 1.0529 siang hari ini. EUR/USD masih berkubang di dekat level rendah satu minggu di angka 1.0533.