EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,105.08   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 4 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Stabil, Pasar Sangsi Trump Bisa Segera Akhiri Lockdown

Penulis

Presiden AS Donald Trump memantik diskusi tentang rencana pelonggaran lockdown pada akhir pekan lalu, tapi banyak pihak menilai saat ini masih terlalu dini.

Seputarforex.com - Presiden AS Donald Trump memantik diskusi tentang rencana pelonggaran lockdown pada akhir pekan lalu. Topik ini sempat menaikkan minat risiko pasar. Akan tetapi, aksi risk-off mencuat kembali dalam perdagangan awal pekan ini (20/April) karena banyak pihak ragu mengenai prospek pelonggaran lockdown dalam waktu dekat.

Dengan latar belakang tersebut, indeks Dolar AS (DXY) menanjak sekitar 0.3 persen ke kisaran 99.95; masih sideways dalam rentang yang terbentuk akhir pekan lalu. Greenback -yang masih dianggap sebagai mata uang paling aman selama krisis ini- terpantau menguat versus Aussie, Pound, Euro, dan Yen Jepang.

DXY Daily

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump merilis sebuah panduan tiga tahap untuk menormalisasi aktivitas ekonomi. Panduan tersebut dibuat sebagai arahan bagi gubernur negara-negara bagian untuk melonggarkan lockdown segera setelah fasilitas kesehatan dapat melaksanakan tes COVID-19 secara masif di wilayah mereka.

Panduan mendapat tanggapan beragam dari para gubernur. Sejumlah gubernur negara bagian menilai saat ini masih terlalu dini untuk mempertimbangkan pelonggaran lockdown. Negara bagian berbasis Republikan kuat seperti Texas mengatakan akan segera melaksanakan panduan tersebut. Akan tetapi, banyak pihak mengingatkan kemungkinan akan melonjaknya jumlah kasus COVID-19 jika aktivitas ekonomi dinormalisasi terlalu cepat. Pekan lalu, negara bagian Florida mencetak rekor jumlah kematian harian terbesar dalam hari yang sama dengan pembukaan kembali akses pantai-pantai mereka.

Sejumlah negara maju lain menyatakan belum mempertimbangkan pelonggaran lockdown. Inggris, Irlandia, dan Kanada, kompak menyatakan bahwa peraturan pembatasan sosial akan diberlakukan dalam jangka waktu lama.

"Rintangan yang menghadapi orang-orang yang optimis itu sangat besar," kata Sean Callow, analis forex dari Westpac, "Kita memasuki pekan ketiga dalam satu kuartal yang tampaknya akan menjadi (kuartal) terburuk dalam satu dekade secara global. Bagi kita, meski momentum bisa jadi memihak risk appetite untuk sedikit lebih lama, kami mengira (sentimen positif) itu sangat rapuh dan akan segera ditarik kembali dengan segera."

292698
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.