Seputarforex.com - Pada pembukaan sesi Tokyo Jumat (01/Mei) pagi, USD/JPY menguat dan diperdagangkan di 107.21, setelah menguat 0.51 persen di sesi sebelumnya. Permintaan Dolar AS terhadap Yen diketahui naik, diduga karena aksi rebalancing (penyeimbangan) portofolio investor di akhir bulan. Hal ini pun mendukung pergerakan bullish USD/JPY meskipun Indeks Dolar AS (DXY) masih melemah 0.46 persen di 99.04.
Di sisi lain, EUR/USD tampak mengerem kenaikan setelah melejit 0.7 persen di sesi sebelumnya, dan kini bergerak stabil di kisaran 1.0942.
"Ini dibentuk oleh flow," kata Erik Nelson, analis Wells Fargo di New York. "Bahkan tak ada yang mendekati pergerakan yang sedang kita lihat pada Euro," lanjut Nelson.
Sementara itu, menurut Vassili Serebriakov selaku analis UBS, pergerakan EUR/USD merupakan kombinasi dari melemahnya risiko dan reaksi jangka pendek terhadap pengumuman ECB yang tidak menunjukkan ekspansi QE.
Klaim Pengangguran AS Menurun
Data Klaim Pengangguran mingguan AS yang diumumkan kemarin malam turut berdampak terhadap pergerakan Dolar AS. Jumlah warga yang mengajukan permohonan tunjangan pengangguran dilaporkan semakin turun. Pada periode satu pekan yang berakhir tanggal 25 April, tercatat 3.839 juta orang mengajukan klaim pengangguran. Meskipun masih lebih banyak daripada ekspektasi sebanyak 3.500 juta orang, data tersebut sudah jauh menurun dibandingkan dengan puncak kenaikan klaim pengangguran pada akhir Maret.
Menurunnya klaim pengangguran membuat para investor semakin optimis bahwa aktivitas ekonomi telah memungkinkan untuk dibuka kembali pasca lockdown. Jika demikian, maka Dolar AS ke depan dapat melemah, karena mata uang tersebut lebih berfungsi sebagai safe haven di tengah krisis Corona.
"Jika kita sedang melihat sedikit rebound dalam risiko, katakanlah minggu lalu atau setelahnya masih cukup mendukung, maka hal ini akan menampilkan tekanan yang lebih besar pada Dolar AS," kata Craig Erlam, analis dari OANDA.