EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 155.530   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,369.34/oz   |   Silver 28.88/oz   |   Wall Street 39,510.90   |   Nasdaq 16,346.27   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,049.96   |   Ethereum 3,036.02   |   Litecoin 83.06   |   Ekonomi Inggris kembali mengalami pertumbuhan di kuartal pertama, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF tetap lemah di dekat level 0.9050 di tengah sentimen dovish The Fed, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP bertahan di bawah level 0.8600 setelah data PDB Inggris, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PDB awal Inggris berekspansi 0.6% QoQ di kuartal pertama versus ekspektasi 0.4%, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Produsen Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) menilai permintaan semen mulai meningkat pada Mei 2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,244, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,235 pada pukul 19.45 ET (23.45 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 39,592, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Apple (NASDAQ:AAPL) meminta maaf setelah sebuah iklan untuk model iPad Pro terbarunya memicu kritik dengan menampilkan animasi alat musik dan simbol-simbol kreativitas lainnya yang dihancurkan, 12 jam lalu, #Saham AS

Dolar Australia Terus Mendaki Pasca Data Pengangguran, Abaikan RBA

Penulis

Tingkat pengangguran Australia jeblok dari 6 persen ke 5.8 persen pada bulan Februari. Sejumlah pihak melihat ada keganjilan dari data tersebut karena tingkat partisipasi kerja yang rendah. AUD/USD bertengger di angka 0.759 setelah sempat tertunduk di sesi sebelumnya karena pernyataan RBA.

Tingkat pengangguran Australia jeblok dari 6 persen menuju 5.8 persen pada bulan Februari. Biro Statistik Australia (ABS) mengestimasi bahwa hanya 300 pekerjaan yang ditambahkan di bulan lalu, namun tingkat pengangguran masih saja menurun. Hal itu disebabkan oleh tingkat partisipasi yang menurun. Sejumlah besar masyarakat Australia diperkirakan enggan untuk mencari pekerjaan.

dolar_australia

Angka penyesuaian musiman yang mengukur proporsi populasi orang dewasa yang mencari pekerjaan atau sedang aktif mencari pekerjaan mengalami penurunan 0.2 persen. Merosotnya partisipasi terjadi pada angka jam kerja bulanan, dimana angka tersebut menujukkan sedikit kemunduran. Sementara itu, rasio populasi lapangan kerja juga mengendur menjadi 61.1 persen.

Secara keseluruhan, angka ketenaga kerjaan Australia terbilang positif, melihat penciptaan 15,900 lapangan kerja full-time, mengimbangi kemerosotan 15,600 lapangan kerja paruh waktu. Para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan hanya akan ada 13,500 lapangan kerja akan terbuka dan tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di kisaran 6 persen.

Lagi-lagi Data Yang Janggal Dari ABS

Kepala Ekonom Commonwealth Bank, Michael Blythe mengatakan, tren tingkat pengangguran yang stabil di angka 5.8 persen melukiskan gambaran yaang paling akurat dalam pasar tenaga kerja. Menurutnya, angka tersebut merupakan data yang postif bagi outlook pertumbuhan ekonomi dan menjadi sinyal yang bagus untuk RBA.

Di sisi lain, Tom Kennedy dari JP Morgan justru melihat data tersebut merupakan hal yang janggal. Menurut Kennedy, jika tingkat pengangguran menurun seharusnya tingkat partisipasi mengalami kenaikan tetapi data Australia ini tidak menunjukkan hal itu. Tingkat partisipasi kerja di Australia terus menurun dan Kennedy hanya berharap untuk ke depannya akan ada pemulihan.

AUD/USD Terus Naik, Abaikan Debelle RBA

Menyusul laporan tersebut, Dolar Australia terus mendaki melangkahi Dolar AS dengan AUD/USD yang bertengger di angka 0.759 setelah sempat tertunduk di sesi perdagangan sebelumnya karena pernyataan RBA, melalui Guy Debelle, yang ingin melihat Dolar Australia melemah.

Debelle mengatakan bahwa hampir semua bank sentral (negara maju) ingin melemahkan mata uang mereka demi menggenjot inflasi, begitupula dengan RBA. Sayangnya, sebagian besar kebijakan moneter longgar yang ditetapkan beberapa negara justru menyulitkan Dolar Australia untuk melemah.

261829
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.