EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 40 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 40 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 41 menit lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 43 menit lalu, #Saham AS

Dolar Sideways Menjelang Testimoni Ketua Fed Di Kongres AS

Penulis

Reli Dolar AS selanjutnya akan tergantung pada penilaian pasar terhadap testimoni Ketua Federal Reserve di Kongres AS.

Indeks Dolar AS (DXY) mundur 0.1 persen ke level 97.40 dalam perdagangan sesi Eropa hari ini (10/Juli), di tengah antisipasi pelaku pasar menjelang dengar pendapat Ketua Federal Reserve di Kongres AS nanti malam (21:00 WIB). Posisi Greenback cenderung sideways terhadap sebagian besar mata uang mayor, dan bahkan melemah tipis versus Yen Jepang. Reli Dolar AS selanjutnya akan tergantung pada apakah Ketua Fed menyampaikan sinyalemen bernada dovish, netral, atau hawkish.

DXY Daily

Spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga Fed sebesar 50 basis poin yang sempat beredar sebelumnya, kini telah sirna. Namun, trader dan investor masih berharap Fed akan mengumumkan rate cut sebesar 25 basis poin pada akhir bulan ini, untuk menanggulangi lesunya inflasi dan besarnya dampak perang dagang AS-China.

Dolar AS bisa menguat lebih tinggi lagi jika komentar Ketua Fed, Jerome Powell, dianggap netral atau agak hawkish, karena mengonfirmasi ekspektasi pemangkasan 25 basis poin tersebut. Sebaliknya, jika ia menyampaikan proyeksi yang lebih negatif mengenai perekonomian AS dan inflasi, atau mengisyaratkan pemangkasan suku bunga yang lebih agresif, maka berpotensi bearish bagi Dolar AS.

"The Fed akan memangkas suku bunga, tetapi ekspektasi seputar laju dan skala pemangkasan itu (sebelumnya) tak terkendali," kata Tsutomu Soma dari SBI Securities Tokyo, sebagaimana dikutip oleh Reuters, "Sekarang kita mengurangi skalanya. Data ekonomi AS tak seburuk Eropa atau negara lain. Ini akan menopang Dolar."

Selain itu, pelaku pasar mengamati yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) sebagai salah satu barometer sentimen risiko pasar. Gelagat positif muncul karena kenaikan yield US Treasury bertenor 10-tahunan dari level terendah 1.939 persen menjadi 2.075 persen. Meski demikian, arah pergerakan selanjutnya akan ditentukan oleh penilaian pasar terhadap pernyataan Powell.

"Penembusan yield Treasury di atas 2 persen merupakan sinyal bahwa Dolar akan terus meningkat," kata Junichi Ishikawa dari IG Securities Tokyo, "(Namun) event paling penting adalah pernyataan Powell. Pelepasan Treasury mendorong yield naik dan mendukung (apresiasi) Dolar AS."

289173
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.