EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,300.31/oz   |   Silver 26.54/oz   |   Wall Street 38,069.68   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 10 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 10 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 10 jam lalu, #Saham AS

Dolar Terkonsolidasi Menyambut Rilis Inflasi AS

Penulis

Dolar melanjutkan penurunan jelang rilis data inflasi AS yang menjadi sorotan pekan ini. Sentimen pasar terkait kebijakan The Fed masih menjadi katalis.

Seputarforex - Dolar AS melemah 0.16% ke 94.06 di sesi perdagangan Senin (08/November) malam. Menjelang publikasi data inflasi AS pekan ini, para investor masih mencerna laporan-laporan ekonomi dan rencana The Fed yang memulai pengurangan pembelian obligasi (tapering) bulan ini.

dxy

Dalam pengumuman hasil rapat FOMC pekan lalu, The Fed masih menyatakan bahwa tingginya inflasi saat ini hanya akan bersifat sementara. Alhasil, bank sentral AS tersebut tetap memulai tapering walaupun kenaikan suku bunga harus menunggu perkembangan sektor ketenagakerjaan lebih lanjut.

Data tenaga kerja AS yang dirilis tak lama setelahnya terangkum membaik. Non Farm Payroll AS naik lebih tinggi daripada ekspektasi, sementara tingkat pengangguran turun lebih baik dari proyeksi pasar. Di kuartal keempat, ekonomi AS diyakini bisa kembali mendapatkan momentum.

"Pasar sedang mencerna informasi yang kita terima bersama minggu lalu. Baik dari pernyataan kebijakan moneter The Fed maupun data NFP AS pada hari Jumat, keduanya masih menampilkan fakta bahwa The Fed sedang menghapus likuiditas dan diekspektasikan akan menaikkan suku bunga tahun depan," kata Bipan Rai, pakar forex dari CIBC Capital Markets.

 

Komentar Clarida The Fed Senada Dengan Powell

Wakil Ketua The Fed, Richard Clarida, hari ini mengatakan bahwa bank sentral bisa saja mengubah acuan kenaikan suku bunga tahun depan. Clarida mengakui bahwa inflasi AS sudah naik lebih tinggi daripada level yang semestinya. Namun, senada dengan Powell, ia masih meyakini bahwa hal tesebut hanya akan bersifat sementara.

"Garis besar pemikirannya (Clarida) serupa dengan apa yang kita dengar dari Powell pekan lalu. Pernyataan mereka memiliki pengertian bahwa memang ada kemungkinan risiko inflasi yang sedikit lebih tinggi," komentar Bipan Rai.

Untuk selanjutnya, The Fed diperkirakan akan menggunakan pendekatan wait-and-see. Mereka akan terus mengawasi inflasi, sehingga rilis data Inflasi Konsumen (CPI) pada Rabu mendatang menjadi sorotan yang dinanti-nanti para pelaku pasar.

Download Seputarforex App

296747
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.